WARTABUANA – Komunitas Upload DIY Indonesia bersama Interior and Craft Exhibition 2019 mengadakan workshop creative dalam membuat beberapa item dekoratif, khususnya wall decor.
Pada pameran interior dan craft ke-19 yang berlangsung di Hall A, JCC, Senayan, komunitas yang sudah berdiri sejak 2016 ini mengadakan pelatihan kepada para pengunjung pameran dalam membuat beberapa item dekorasi rumah, seperti Tapestry Weaving dan Plant Embroidery yang biasanya dibuat sebagai aksesories maupun hiasan pada dinding rumah.
“Kita lagi sharing tentang Tapestry Weaving. Yaiitu menenun manual tanpa mesin dengan menggunakan loom. Jadi kayu yang diberi kisi-kisi untuk mengaitkan tali. Untuk workshop ini saya memakan loom kecil, dengan enam teknik,” papar Ririe Jejaring Craft dari komunitas Upload DIY, saat melakukakn pelatihan menenun kepada pengunjung Interior and Craft Exhibition 2019, Sabtu (5/10/2019).
“Talinya adalah lusi, jadi tali lusi ini adalah benang pakan. Dan benang yang biasa saya pakai adalah katun, biasanya cutton milk (katun susu). Biasanya untuk wall decor, bisa buat kalung boheniam style, tatakan piring/gelas). Dan yang versi besar untuk taplak meja,” tambah dia.
Komunitas yang sudah tersebar di seluruh Indonesia ini memang bertujuan untuk membentuk masyarakat agar berjiwa kreatif, inovatif, solutif dan peka terhadap sosial juga cinta alam dengan mengelolah barang bekas agar mengurangi limbah.
Komunitas ini sudah diikuti oleh sekitar 30 ribu peserta yang tersebar diseluruh Indonesia, seperti wilayah Jobodetabek, Bandung, Jogja, Surabaya, Palembang, sampai Kalimantan. Tujuannya untuk menularkan jiwa kreatif, dan bisa menjadi wadah untuk mempublikasikan hasil kreatifitas dan bisa berperan aktif dalam kegiatan sosial.
“kita antusias sekali untuk bisa berpartisipasi pada acara ICRA 2019 ini, karena bisa menjadi wadah untuk kami menularkan kreatifitas. Dan harapan kami semoga masyarakat bisa mencintai hasil kreatifitasan anak negeri,” kata Baby Dinata founder komunitas Upload DIY Indonesia.
Kegiatan kami terdiri dari 3 kegiatan yaitu mini class yg dilakukan dengan skala kecil sekitar 4-6 orng, meet up dilakukan di setiap 4 bulan dengan skala besar yaitu sekitar 50-70 orang yang hadir, dan untuk mengisi kekosongan kita memiliki kegiatan di group whatsapp yaitu kuliah whatsapp di hari senin dengan memberikan materi craft bergilir dari anggota satu ke anggota yang lainnya.
“Harapannya, di indonesia sebenernya tenun itu sudah sangat umum, di setiap daerah ada, tapi tenun modern seperti ini kayaknya masih belum banyak yang main. Jadi ekspektasinya adalah kita-kita yang di kota bisa nenun dengan versi yang lain,” pungkas Ririe.[]