JAKARTA, WB- Sekelompok perempuan yang memiliki kecintaan terhadap kain tradisional Indonesia yang bergabung dalam Komunitas Peduli Wastra Indonesia menggelar pameran Pesona Kain dan Budaya Ende yang diadakan di Museum Seni Jakarta pada tanggal 14-20 Desember 2016.
Pameran ini dibuka oleh Rini Rudiantara, pengganti ibu Mufida Jusuf Kalla yang berhalangan hadir. Kain Ende sendiri adalah kain tenun khas Nusa Tenggara Timur.
Adapun Pameran ini bertujuan memperkenalkan kain Ende kepada masyarakat Indonesia dan dunia , serta penggalangan dana yang akan digunakan untuk membantu program revitalisasi museum ende dan mendukung program pemberdayaan para pengrajin Ende.
“Tenun Ende menyimpan potensi lebih namun kurang diapresiasi. Diharapkan pameran ini dapat lebih mendekatkan masyarakat dengan kain Ende sehingga kelestarian kain dan kesejahteraan pengrajin tetap terjamin,” kata Shinta Kaniawati, Penggagas Komunitas Peduli Wastra Indonesia, saat peresmian pameran, Rabu (14/12/2016).
Seperti kan Nusantara lainnya, kain tenun ende memiliki khas seperti berwarna cokelat gelap, namun yang membedakan tenun ende dengan daerah lainnya karena tenun ende terdiri dari dua elemen yaitu motif dan ragam hias sehingga terlihat padat. Saat ini terdapat 50 pengrajin yang dibina oleh Museum Tenun Ikat di Ende.
Para pengrajin tenun diajarkan dengan menggunakan bahan alami dan bahan baku lainnya serta akses permodalan dan pemasaran. Sehingga dengan cara ini membantu meningkatkan perekonomian para pengrajin dan kain Ende semakin dikenal oleh seluruh masyarakat.
Acara pembukaan pameran ini juga terdapat beberapa kegiatan seperti: peragaan busana dan pameran busana kain Ende rancanagn desainer Musa Widyatmodjo, pameran dan lelang kain tenun Ende, lelang lukisan Kelimutu karya Yeni F.[]