JAKARTA, WB – Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengakui jika angka kepuasan publik Pemerintahan Jokowi-JK di sejumlah lembaga survei tinggi. Namun kata Riza, angka tersebut bukanlah jadi jaminan Jokowi akan kembali menang di Pilpres 2019.
“Walau publik puas pada pak Jokowi, tapi tidak menetukan bahwa dia terpilih kembali,” katanya dalam diskusi `Copras Capres` dibilangan Cikini, Sabtu (21/4/2018).
Ia menjelaskan salah satu alasan Jokowi belum pasti menang karena elektabilitasnya sebagai incumbent belum mencapai di atas 50-65 persen.
“Elektabilitas yang berada di bawah 65 persen masih bisa dikalahkan,” katanya.
Terkait elektabilitas Jokowi lebih tinggi dibandingkan Prabowo, menurutnya sangat mungkin karena Presiden Jokowi kerap berkeliling ke sejumlah daerah. Tapi dengan aktiviltas dan publisitas seperti ini, angka elektabilitas Jokowi jauh di bawah.
“Wajar karena pak Jokowi sering muter-muter daerah, sering selfie. Tapi justru elektabilitasnya belum kuat. Hal ini berbeda dengan Prabowo yang lebih banyak diam dan justru berkritik kepada pemerintahan. Sekalipun di bawah pak Jokowi, kami punya optimis yang tinggi,” ulasnya.
Diketahui sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas Jokowi jauh di atas kandidat lainnya. Diantaranya survei KedaiKopi yang diambil kepada 1135 responden di 34 propinsi dengan margin of error plus minus 2,97 persen pada interval kepercayaan 95,0 persen.
Dalam survei ini nama Presiden Jokowi merupakan kandidat terkuat sebagai Calon Presiden bila dibandingkan kandidat lain. Jokowi mengantongi (48,3 persen), diikuti Prabowo Subianto (21,5 persen), Gatot Nurmantyo (2,1 persen) lalu TGB Zainul Madji, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono yang sama-sama mendapatkan 1,1 persen suara.
Pada pertanyaan terbuka, Jokowi juga berada pada posisi teratas top of mind masyarakat sebagai calon presiden (35,1 persen), sedang Prabowo berada posisi berikutnya dengan 12,0 persen. Lalu diikuti sejumlah nama lainnya, Gatot Nurmantyo (1,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (0,7 persen), TGB Zainul Madji (0,5 persen) dan SBY (0,5 persen).[]