JAKARTA, WB – Ternyata, ibu rumah tangga lebih rentan tertular HIV/AIDS ketimbang wanita pekerja seks komersil (PSK). Kondisi ini terjadi karena PSK lebih peduli dengan kesehatan lantaran profesinya yang rentan tertular virus mematikan itu.
Sementara ibu rumah tangga merasa yakin suami mereka ‘bersih` sehingga tidak peduli tentang bahaya penularan penyakit lewat kontak seksual.
Data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, jumlah perempuan positif HIV dari kalangan ibu rumah tangga mencapai 6.230 orang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan perempuan pekerja seks yakni 2.021 orang. Data ini merupakan total dari tahun 1987 hingga 2013.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga mengatakan, jumlah perempuan terinfeksi HIV dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2012 yaitu ada 9.318 perempuan baru terinfeksi HIV. Kemudian meningkat berdasarkan data terakhir tahun 2013, yaitu 12.279 perempuan. Sementara itu, tahun ini tercatat hingga Juni 2014, ada 6.528 perempuan yang dinyatakan positif HIV.
Ibu rumah tangga lebih rentan terjangkit HIV dibanding pekerja seks komersial (PSK) karena tertular HIV dari suaminya yang lebih dulu terjangkit HIV karena pengguna narkoba suntik dan membeli jasa seks atau sering gonta ganti pasangan.
Para ibu rumah tangga ini kemudian ikut tertular HIV ketika melakukan hubungan seksual dengan suaminya tanpa alat pelindung.
Para wanita PSK lebih menyadari akan bahaya tertular virus HIV. Mereka pun melakukan pencegahan dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks.
“Fenomenanya kini lebih banyak pada ibu rumah tangga karena mereka merasa tidak punya risiko HIV. Teman-teman penjaja seks justru lebih aware,” kata Melly Windi Lianti, Program Manager Ikatan Perempuan Positif Indonesia.
Para ibu rumah tangga ini umumnya terlambat mengetahui telah tertular HIV karena tidak melakukan pemeriksaan sebelumnya. Mereka merasa tak berisiko terinfeksi HIV. Mirisnya, HIV bisa ikut menular pada bayi yang mereka kandung. HIV bisa menular saat ibu positif HIV menyusui anaknya. Ketidaktahuan para ibu ini menyebabkan kelahiran bayi positif HIV tidak sempat dicegah.
Kini para ibu rumah tangga bersama pasangannya dihimbau segera melakukan tes HIV sedini mungkin. []