WARTABUANA – Tersangka tabrakan maut Christopher Daniel Sjarif (23) terbukti positif menggunakan narkoba jenis LSD. Jenis ini memang belum familiar di telinga masyarakat karena sulit ditemukan arus peredarannya.
Asam lisergat dietilamida (Lysergic Acid Diethalamide), disingkat LSD, dan juga sering disebut “acid” adalah obat psikedelik semisintetik dari golongan ergolin, terkenal karena efek psikologisnya yang meningkatkan kemampuan berpikir dan halusinasi baik dalam mata tertutup maupun terbuka, synaesthesia (kebingungan indera, misalnya: melihat warna, mendengarkan lagu), serta distorsi waktu.
LSD ditemukan pada tahun 1938 oleh Albert Hoffman seorang ahli kimia dari sebuah perusahaan farmasi Sandoz Laboratory. LSD memiliki kode awal LSD-25 dan dijual pertama kali dengan nama Delysid. LSD dipasarkan sebagai bagian dari psikoterapi.
Pada tahun 60-an, LSD digunakan untuk terapi para alkoholik dan hasilnya cukup menakjubkan. 60% dari pecandu alkohol, setelah 6 bulan perawatan dengan LSD mengalami penurunan drastis dalam mengonsumsi alkohol, dan setelah satu tahun bahkan berhenti sama sekali dari alkohol.
Menurut jurnal The Mechanistic Classification of Addictive Drugs karya Ungless MA Luscher C, LSD sebenarnya tidak berbahaya penggunaannya dan memiliki efek toksisitas rendah. Namun penggunaannya yang menyebabkan halusinasi berbahaya jika dikonsumsi dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, pada dasarnya LSD digunakan sebagai obat terapi, bukan ditujukan bagi orang normal. Penggunaan dalam jangka panjang pun sangat berbahaya bagi organ ginjal, bahkan bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
LSD sendiri umumnya didapati dibungkus dalam kertas kecil seukuran perangko. Namun ada juga yang mengemasnya dalam bentuk pil. Umumnya, LSD akan bereaksi setelah 30-60 menit konsumsi dan efek sampingnya berakhir setelah 8-12 jam.
Beberapa efek samping yang ditimbulkan LSD setelah konsumsi yaitu rasa obsesi berlebihan, timbulnya paranoid, denyut jantung yang berdebar lebih keras, demam, perasaan depresi, hingga pusing. Namun bagi setiap orang, efeknya pun berbeda-beda.[]