JAKARTA, WB – Komikus legendaris “Gundala Putera Petir” Hasmi mengaku hingga kini masih terus menggambar komik. Meskipun usianya terbilang tidak muda lagi 69 tahun masih menyalurkan kreativitasnya namun menggambar komik dengan menggunakan komik bahasa daerah.
“Saya masih terus menggambar komik tapi komik bahasa daerah. Saya tidak kuatir dengan pesaing-pesaing saya yang masih muda,” kata Hasmi dalam sesi talkshow with Indonesian Comic Legends yang diprakarsai oleh ComicFest 2016, Jakarta, belum lama ini.
Bahkan kata Hasmi yang bernama lengkap Harya Suryaminata ini dirinya terus melakukan kerja sama dengan para komikus muda sehingga bisa memahami apa yang dibutuhkan saat ini. “Soal kostum misalnya, saya dapat inspirasi justru dari orang-orang muda,” tutur dia.
Dia pun meminta untuk para komikus muda untuk terus berkarya. “Jangan sampai kalah dengan kita-kita yang sudah tua,” tutur dia lagi.
Hal senada juga diutarakan komikus “Golok Setan” dan “Siluman Sungai Ular” Mansyur Daman. Sampai sekarang masih tetap berkarya. Dia banyak menerima pesanan komik dari museum. Sebut saja dari Museum Sumpah Pemuda, Museum Kebangkitan Nasional dan Museum Proklamasi.
“Komiknya dibagikan gratis kepada pengunjung museum,” ujar Mansyur seraya mengatakan selain pesanan dari dalam negeri dia juga menerima pesanan pembuatan komik strip dari Amerika Serikat.
Dikatakan olehnya komik pesanan museum itu awalnya datang dari Museum Sumpah Pemuda yang dia terima tiga tahun lalu. “Setelah kita terbitkan ternyata mendapat sambutan baik dari pengunjung museum,” jelas komikus senior yang menggunakan nama Man itu. Dia juga menyebut dari pembuatan komik museum, para tokoj proklamator juga diminta bikin komik. []