SAN FRANCISCO, WB – Meski kerap menuai kontroversi di beberapa negara, aplikasi Telegram ternyata menjadi salah satu platform messenger yang kini begitu diminati. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian jumlah pengguna aktif bulanan yang dikabarkan mencapai 200 juta.
Layanan aplikasi mobile chatting asal Rusia ini tetap masih diminati karena menawarkan enkripsi keamanan yang lebih baik dibandingkan para kompetitornya.
“Kami percaya bahwa manusia adalah makhluk yang cerdas dan penuh kebajikan yang pantas dipercaya, dengan kebebasan untuk berbagi pemikiran, kebebasan untuk berkomunikasi secara pribadi, kebebasan untuk menciptakan alat. Filosofi ini mendefinisikan semua yang kami lakukan,” tulis Telegram seperti dilansir Phone Arena, Sabtu (24/3/2018).
Pavel Durov, pendiri Telegram, membuat pengumuman melalui postingan blog dimana dia mengucapkan terima kasih kepada pengguna untuk membantu mencapai tonggak sejarah tersebut.
Dia mengklaim bahwa Telegram hanya meningkatkan jumlah pengguna melalui iklan dan pengguna hanya bergabung ketika seseorang mengundang mereka.
“Tidak seperti aplikasi populer lainnya, Telegram tidak memiliki pemegang saham atau pengiklan untuk melaporkan. Kami tidak berurusan dengan pemasaran, analis data, juga lembaga pemerintah,” kata Durov.
Bersamaan dengan pengumuman terkait pencapaian ini, Telegram juga merilis update untuk aplikasinya di Android dan iOS, yang membawa peningkatan dalam cara pengguna menemukan stiker baru.
“Diupdate kali ini juga terdapat kemampuan untuk mengirim banyak gambar kepada penerima. Tak lupa di versi iOS terdapat Mode Auto-Night yang memungkinkan pengguna untuk secara otomatis mengaktifkan mode gelap ketika malam tiba,” tandas Durov.[]