MUENCHEN, WB – Gelandang Mesut Oziel resmi pensiun dari tim nasional Jerman. Ia menjadi salah satu pemain yang paling banyak mendapat kritikan setelah Jerman tersingkir di babak penyisihan grup di Piala Dunia 2018.
Oziel dituduh pengkhianat setelah fotonya bersama Presiden Turki Tayyep Erdogan pada bulan Mei lalu tersebar. Federasi Sepakbola Jerman (DFB) menyatakan apa yang dilakukan oleh Oziel sebagai tindakan yang tidak pantas.
“Dengan hati yang berat dan banyak pertimbangan atas kejadian yang baru-baru ini terjadi, saya tidak lagi bermain untuk tim nasional Jerman sementara saya merasakan tindakan rasis dan tidak hormat,” tulis Oziel dalam surat pernyataannya di media sosial Twitter, belum lama ini.
Tidak hanya Oziel, pemain Jerman lainnya Ilkay Gundogan mendapat kecaman dari media-media Jerman atas foto mereka dengan Erdogan. Sementara Oziel dan Gundogan memang imigran Turki. Meski lahir dan dibesarkan di Jerman mereka merasa perlu menghormati presiden negara asal orang tua mereka.
“Saya selalu memakai seragam Jerman dengan bangga dan senang, tapi saya tidak lagi merasakannya, keputusan ini luarbiasa sulit karena saya selalu memberikan segalanya kepada rekan setim saya, staf pelatih dan orang-orang baik di Jerman,” tambah Oziel.
Presiden DFB Reinhard Grindel terang-terangan mengkritik tindakan Oziel. Dalam surat tersebut Oziel pun dengan lugas mengkritik Grindel yang juga pernah menjadi anggota DPR Jerman. Oziel mengatakan pada tahun 2004 Grindel salah satu orang yang menentang dwi-kenegaraan.
Grindel juga pernah mengatakan budaya Islam sudah terlalu merasuki kota-kota di Jerman. Oziel dengan tegas mengatakan apa yang disebutkan oleh Grindel tersebut tidak dapat dimaafkan dan dilupakan.
“Tapi ketika petinggi DFB memperlakukan saya tidak hormat, tidak menghargai akar budaya Turki saya, dan dengan egois menjadikan saya sebagai agenda propaganda politik, maka cukup ya cukup, bukan ini yang alasan saya bermain sepakbola dan saya tidak akan diam tentang hal ini, rasisme tidak pernah, tidak akan pernah dapat diterima,” kata Oziel.[]