LONDON, WB – Kiper Chelsea, Thibaut Courtois curiga dengan diagnosis Loris Karius dari Amerika Serikat (AS) yang menyatakan jika kiper Liverpool itu mengalami gegar otak.
Rumah sakit tempat Loris Karius dirawat, Massachusetts General Hospital, AS, memberikan pernyataan bahwa Karius mengalami gegar otak selama final Liga Champions melawan Real Madrid 27 Mei lalu.
“Saya ikut bersedih dengan apa yang terjadi padanya, tapi untuk menyalahkan gegar otak karena melakukan kesalahan? Ia juga melakukan dua penyelamatan yang luar biasa, jadi itu cuma beruntung? Saya tidak tahu karena ia tidak melihat bola,” kata Courtois seperti dilansir dari Metro, Rabu (6/6/2018).
Courtois mengatakan, ia pernah mengalami gegar otak selama pertandingan. Ia tidak mengatakan, kapan cedera otak itu ia alami. Pemain asal Belgia tersebut hanya mengatakan, ia pernah mengalaminya saat berbenturan dengan Alexis Sanchez. Selama gegar otak, kata Courtois, ia sama sekali tidak bisa melihat bola.
Sergio Ramos dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas gegar otak yang dialami oleh Karius. Karius melakukan kesalahan saat Karim Benzema mencetak gol pembuka. Ia kembali melakukan kesalahan di gol ketiga Madrid yang dicetak oleh Gareth Bale dari jarak jauh pada menit ke-83.
“Sangat disayangkan, ia melakukan dua kesalahan tersebut tapi jika Anda mengalami gegar otak, Anda akan meninggalkan lapangan,” kata Courtois.
“Jika mereka memang mengatakan (kesalahan Karius) karena hal itu maka, ya oke, ia mengatakannya setelah melakukan dua kesalahan di pertandingan penting, saya pikir semua orang bisa menerimanya, itu bisa terjadi pada seorang kiper. Tapi untuk menyalahkannya pada gegar otak, saya merasa ini aneh,” kata Courtois.[]