AMSTERDAM, WB – Sepakbola Indonesia tengah berduka setelah kehilangan bibit muda penuh talenta yang ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya di kawasan Houtrijkstraat, Spaarndammerbuurt, Belanda, pada Kamis 13 November 2014.
Namanya adalah Ferdyan Sjarifudin. Pemain cilik yang masih berusia 10 tahun ini memang diketahui tengah menimba ilmu di klub Amsterdam SDZ dan bermain untuk tim E6. Sayang, pemain asal Madiun, Jawa Timur ini malah ditemukan tewas mengenaskan di tangan ayahnya sendiri setelah ditusuk senjata tajam.
Menurut situs resmi Amsterdam SDZ, Ferdyan yang merupakan pemain dengan posisi bek ini merupakan seorang bocah yang pendiam, manis dan lembut. Bahkan dalam situs tersebut, Ferdyan tak pernah berniat untuk bermain kasar saat bermain.
“Kami sangat sedih bahwa pemain ini tidak bisa bermain sepakbola di kompleks kami lagi. Kami berharap semua rekan setim dan orang tua mereka, serta para pelatih diberi banyak kekuatan, begitu juga untuk keluarga Ferdyan,” tulis pernyataan klub tersebut.
Selama di klub Amsterdam SDZ, Ferdyan sudah dua tahun aktif sebagai kandidat pemain kompetisi. Namun, baru musim ini terseleksi untuk kompetisi di tim E6 musim 2014-2015.
“Dia anak yang tenang, ramah, dan selalu terlibat permainan. Kita bisa melihat dan dia sangat bersemangat,” ujar sang pelatihnya, Dimitry Jansen.
Usut punya usut, pelaku penusukan itu adalah ayah kandungnya sendiri. Pasalnya, Ferdyan hanya tinggal berdua dengan sang ayah. Hal itu pun diungkapkan oleh tetangganya.
“Kadang-kadang dia (ayah Ferdyan) normal, kadang menjadi gila. Polisi sebenarnya sering mengunjungi keluarga itu,” kata Rachid yang merupakan tetangga korban.
“Orang itu seharusnya sudah lama ditahan. Sekarang semuanya terlambat,” sambungnya. []