LONDON – Sebanyak 20 klub Premier League, liga kasta tertinggi dalam sepak bola Inggris, tidak akan mengizinkan pemain mereka memainkan laga internasional di negara-negara yang masuk daftar merah COVID-19 bulan depan, demikian diumumkan Premier League pada Selasa (24/8).
Hampir 60 pemain dari 19 klub Premier League dijadwalkan melakukan perjalanan ke 26 negara daftar merah COVID-19 pada September mendatang untuk pertandingan internasional, tetapi semua klub dengan suara bulat memutuskan untuk tidak melepas para pemain tersebut dan keputusan klub “sangat didukung oleh pihak Premier League.”
“Diskusi panjang telah dilakukan bersama FA dan pemerintah untuk menemukan solusi, namun karena masalah kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung terkait pelancong yang datang dari negara-negara daftar merah, tidak ada pengecualian yang diberikan,” menurut pernyataan yang dirilis oleh Premier League.
Di bawah aturan saat ini di Inggris, semua pelancong dari negara-negara daftar merah COVID-19 seperti Brasil dan Argentina diwajibkan menjalani karantina di hotel selama 10 hari, yang berarti para pemain akan melewatkan beberapa laga jika mereka kembali dari tugas internasional.
Keputusan itu membuat striker Manchester City Gabriel Jesus dan penjaga gawang Ederson, serta kompatriot mereka Alisson Becker, Fabinho, dan Roberto Firmino yang memperkuat Liverpool serta Raphinha dari Leeds United, tidak akan dapat memperkuat Brasil pada laga kandang melawan Argentina di kualifikasi Piala Dunia bulan depan.
“Klub-klub Premier League selalu mendukung keinginan para pemain mereka untuk mewakili negara mereka, ini adalah masalah kebanggaan bagi semua pemain. Meski demikian, pihak klub dengan berat hati namun tepat sampai pada kesimpulan bahwa sama sekali tidak masuk akal untuk melepas pemain dalam situasi baru ini,” kata Kepala Eksekutif Premier League Richard Masters.
“Persyaratan karantina berarti kesehatan dan kebugaran pemain akan terpengaruh secara signifikan. Kami memahami tantangan yang ada dalam kalender pertandingan internasional dan tetap terbuka untuk solusi yang masuk akal.” [Xinhua]