TOKYO – Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach dan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga pada Rabu (19/5) kembali menegaskan komitmen mereka bahwa ajang Olimpiade yang sempat tertunda penyelenggaraannya akan digelar sesuai jadwal dengan aman.
“Bersama dengan mitra dan rekan kami dari Jepang, saya hanya bisa menegaskan kembali komitmen penuh IOC untuk menggelar Olimpiade dan Paralimpiade yang aman bagi semua pihak,” kata Bach sebelum pertemuan virtual tiga hari yang dihadiri para pejabat IOC dan Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo.
“Untuk mewujudkannya, kini kami sepenuhnya fokus pada penyelenggaraan Olimpiade.”Bach menuturkan bahwa IOC akan mengirim tambahan personel medis untuk membantu pihak penyelenggara mengatasi kekurangan tenaga kesehatan. Dia juga mengungkap bahwa sedikitnya 75 persen atlet dan partisipan yang akan tinggal di Desa Olimpiade akan divaksinasi.
“Saat ini, 75 persen penghuni Desa Olimpiade sudah divaksinasi atau telah mendaftar untuk menjalani vaksinasi sebelum penyelenggaraan Olimpiade,” ujar Bach, seraya menambahkan bahwa ada sejumlah alasan bagus untuk meyakini bahwa angka tersebut akan jauh “melebihi 80 persen” ketika Olimpiade dimulai.
“Prinsip yang terpenting sangat jelas, Desa Olimpiade adalah tempat yang aman dan ajang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
Suga mengatakan dalam sidang pleno Majelis Tinggi bahwa pemerintahannya akan melanjutkan persiapan untuk menghelat Olimpiade dengan aman.
Dia menambahkan bahwa dengan memastikan para atlet dan pihak yang terlibat dalam ajang tersebut sepenuhnya menerapkan langkah-langkah antivirus, mereka akan dapat berpartisipasi dalam Olimpiade dengan tenang.
Suga juga mengatakan para pejabat akan mempertimbangkan kebijakan ketat, seperti memastikan warga setempat tidak bertemu dengan peserta Olimpiade. [Xinhua]