MANILA – Karantina wilayah (lockdown) ketat di Metro Manila dan empat provinsi sekitarnya akan diperpanjang dua pekan mulai 1 Mei nanti, di tengah upaya pemerintah untuk terus meredam infeksi COVID-19 dan mengurangi beban rumah sakit, kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Rabu (28/4).
“Saya minta maaf karena saya harus memberlakukan ini (pembatasan karantina) lebih panjang mengingat hal ini diperlukan akibat adanya lonjakan infeksi, dan rumah sakit telah penuh,” kata Duterte dalam pidatonya. Sang presiden juga mendorong masyarakat agar bekerja sama dan mematuhi protokol kesehatan dengan saksama guna menghindari penularan virus.
Duterte mengatakan tidak terkejut saat kasus terkonfirmasi COVID-19 di Filipina tercatat melampaui 1 juta pada Senin (26/4), menambahkan bahwa masyarakat masih saja melanggar peraturan lockdown.
“Peningkatan akan terus terjadi, dan mungkin angka kasus COVID-19 akan luar biasa tinggi di Filipina jika Anda terus melanggar hukum. Banyak dari Anda di luar sana yang masih saja melanggar hukum hingga berulang kali,” katanya memperingatkan.
Duterte mengarahkan para pejabat pemerintah daerah untuk menegakkan hukum.
Akibat lonjakan kasus COVID-19, sejak 29 Maret lalu pemerintah menerapkan karantina wilayah (lockdown) ketat di Metro Manila dan empat provinsi sekitarnya, wilayah yang dihuni lebih dari 28 juta penduduk.
Filipina telah memberlakukan lockdown dalam berbagai tingkatan selama setahun terakhir ketika pemerintah menerapkan kebijakan ini mulai pertengahan Maret tahun lalu. Terlepas dari berbagai langkah kebijakan yang ketat, negara Asia Tenggara itu masih bergumul dengan lonjakan infeksi, yang pada Rabu telah mencapai total 1.020.495 kasus. [Xinhua]