CANBERRA – Badan regulator kesehatan Australia mengaitkan lima kasus baru pembekuan darah dengan vaksin virus corona AstraZeneca.
John Skerritt, Kepala Administrasi Barang Terapeutik (Therapeutic Goods Administration/TGA), pada Kamis (6/5) mengumumkan bahwa lima penerima vaksin AstraZeneca mengalami pembekuan darah dan tingkat trombosit yang rendah.
Pasien-pasien itu antara lain dua pria berusia 70-an tahun, seorang pria berusia 60-an tahun, dan dua wanita berusia 50-an dan 60-an tahun.
“Anda akan melihat bahwa mereka semua… berusia di atas 50 tahun, tetapi jika Anda melangkah mundur dan berpikir siapa yang saat ini menerima vaksin AstraZeneca, hanya dengan beberapa pengecualian yang jarang, adalah orang yang berusia 50 tahun ke atas,” ujar Skerritt kepada wartawan.
“Jadi, jelas bahwa kasus-kasus di masa depan akan terjadi pada mereka yang berusia sekitar 50-an tahun.”
Jumlah kasus terkonfirmasi gangguan pembekuan darah yang langka tersebut di Australia berjumlah 11 sejak dimulainya peluncuran vaksin di negara itu.
Skerritt mengatakan bahwa untuk setiap 1.000 vaksin COVID-19 yang didistribusikan di Australia, TGA menerima antara enam hingga tujuh laporan reaksi merugikan.
“Mereka adalah orang-orang yang merasa tidak sehat atau telah mengunjungi dokter atau rumah sakit setelah divaksinasi,” ujarnya.
Hingga Kamis sore waktu setempat, sebanyak 2,47 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Australia.
Pemerintah mendukung rencana peluncuran vaksin baru pada April yang akan mempercepat vaksinasi kepada warga berusia 50-an tahun “dengan lebih memanfaatkan stok dosis AstraZeneca yang tersedia” dan menawarkan vaksin Pfizer kepada warga berusia di bawah 50 tahun. [Xinhua]