SYDNEY – Para penduduk di Negara Bagian Victoria, Australia, dapat mengakses vaksin COVID-19 dengan lebih mudah usai tiga pusat vaksinasi massal dibuka pada Rabu (21/4).
Dua di antaranya berada di ibu kota negara bagian, Melbourne, sementara satu lainnya berada di kota tetangganya Geelong, yang awalnya dibuka untuk orang-orang yang masuk dalam kategori Tahap 1a dan 1b dalam program vaksinasi.
Pusat-pusat vaksinasi itu hanya menyediakan vaksin AstraZeneca, kendati kasus langka pembekuan darah sempat membuat keamanannya dipertanyakan dan menyebabkan ditangguhkannya penggunaan vaksin itu untuk warga berusia di bawah 50 tahun sebelumnya pada bulan ini.
Negara Bagian Victoria dilaporkan memiliki pasokan vaksin yang cukup untuk melakukan 100.000 penyuntikan dalam kurun waktu dua pekan ke depan.
Sementara itu, pemerintah Victoria pada Rabu juga mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan dana senilai 50 juta dolar Australia (1 dolar Australia = Rp11.247) untuk membantu mengembangkan teknologi vaksin mRNA. Inisiatif ini dapat berarti bahwa vaksin mRNA, seperti vaksin buatan Pfizer dan Moderna, untuk pertama kalinya akan dapat diproduksi di Australia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sydney, Australia. (XHTV)