YERUSALEM – Kementerian Kesehatan Israel pada Sabtu (19/6) mengatakan dalam pernyataannya bahwa pengiriman vaksin COVID-19 pada Jumat (18/6) ke Otoritas Palestina “sepenuhnya normal.”
Pernyataan itu disampaikan menanggapi pengumuman Palestina bahwa pihaknya telah hengkang dari kesepakatan yang dicapai dengan Israel dan perusahaan Pfizer terkait pertukaran vaksin antivirus corona dengan Israel.
Berdasarkan kesepakatan itu, Israel akan mengirimkan 1 juta hingga 1,4 juta dosis vaksin yang akan segera kedaluwarsa ke Tepi Barat, dengan 100.000 di antaranya sudah dikirimkan ke Tepi Barat pada Jumat.
Sebagai gantinya, Israel sedianya akan mendapatkan kembali jumlah vaksin yang sama dari Otoritas Palestina selama September-Oktober.
Namun demikian, setelah pengiriman vaksin pertama dilakukan, pemerintah Palestina mengumumkan pengunduran dirinya dari kesepakatan tersebut, seraya menjelaskan bahwa para ahli di kementerian kesehatannya menemukan vaksin yang diterima dari Israel tidak sesuai dengan spesifikasi.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Israel mengatakan dalam pernyataannya bahwa Kementerian Kesehatan Palestina telah menerima vaksin Pfizer yang berada dalam kondisi baik, dengan tanggal kedaluwarsa yang sudah diketahui, disetujui, dan sesuai dengan kesepakatan.
“Vaksin yang diberikan kepada Palestina identik dari segi apa pun dengan vaksin yang saat ini diberikan kepada warga Israel,” tutur Kementerian Kesehatan Israel.
“Kami berharap kampanye vaksinasi Otoritas Palestina akan segera dimulai,” tambah kementerian tersebut. [Xinhua]