PHNOM PENH – Kamboja akan mengizinkan perusahaan swasta mengimpor vaksin COVID-19 untuk didistribusikan ke rumah sakit dan klinik swasta di seluruh negara kerajaan tersebut, demikian disampaikan Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/7).
“Dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, Kementerian Kesehatan akan mengizinkan perusahaan impor dan ekspor barang medis untuk mengajukan izin impor vaksin COVID-19 apa pun yang telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” tuturnya.
Sang menteri melanjutkan bahwa perusahaan yang mengajukan permohonan harus memastikan bahwa mereka mampu mengangkut, menangani, dan menyimpan vaksin tersebut dengan aman dan efektif, sesuai standar teknis.
Negara di Asia Tenggara tersebut telah menyetujui penggunaan tiga vaksin yang telah diakui WHO untuk penggunaan darurat, yakni vaksin Sinopharm dan Sinovac dari China serta vaksin AstraZeneca dari Inggris.
Kamboja memulai program inokulasi anti-COVID-19 pada 10 Februari tahun ini, dengan China sebagai pemasok vaksin utamanya.
Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kamboja Or Vandine mengatakan bahwa sejauh ini, negara kerajaan tersebut telah memvaksin 6,84 juta orang, atau 68,4 persen dari 10 juta populasi dewasa yang ditargetkan. [Xinhua]