NEW DELHI -Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada Selasa (20/4) mengesampingkan kebijakan lockdown meski negaranya tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19.
Berbicara melalui siaran televisi kepada rakyat India untuk kali pertama sejak gelombang kedua COVID-19 melanda, Modi mengimbau pemerintah negara bagian untuk mempertimbangkan kebijakan lockdown sebagai “opsi terakhir”.
Menurut Modi, sejumlah upaya serius kini tengah dilakukan untuk memastikan produksi dan pasokan tabung oksigen yang memadai di seluruh wilayah negara itu, terutama di kota-kota yang paling membutuhkan.
Modi menilai, tak seperti tahun lalu ketika COVID-19 pertama kali melanda, negaranya kini sudah berada di posisi yang lebih baik. “Kami memiliki fasilitas medis yang cukup memadai untuk meredam penyebaran pandemi,” katanya.
Sang PM pun mengimbau masyarakat untuk tidak panik, serta secara ketat mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dan tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
“Kami akan mengatasi gelombang kedua pandemi ini seperti yang kami lakukan terakhir kali.”
Korban meninggal akibat COVID-19 di India mencapai 180.530 hingga Selasa. Sebanyak 259.170 kasus positif baru dilaporkan antara Senin (19/4) dan Selasa, sehingga totalnya menjadi 15.321.089.
Kasus aktif di India saat ini berjumlah 2.031.977, dengan penambahan 102.648 kasus aktif baru pada Senin. Sementara itu, 13.108.582 orang sejauh ini telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang dari rumah sakit di seluruh wilayah negara itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. (XHTV)