KATHMANDU – Nepal pada Minggu (16/5) menerima kiriman kedua tabung oksigen sumbangan China di saat negara Himalaya tersebut sedang menghadapi krisis pasokan oksigen medis untuk pasien COVID-19 yang jumlahnya terus bertambah.
Sebuah pesawat milik Nepal Airlines yang mengangkut tabung oksigen dan konsentrator oksigen dari China mendarat di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu pada pukul 14.30 waktu setempat, kata Managing Director Nepal Airlines Dim Prasad Poudel kepada Xinhua.
Pada Selasa (11/5), Nepal menerima kiriman pertama tabung oksigen dari China.
Menurut Kementerian Keuangan Nepal, negara itu melakukan kesepakatan dengan China terkait pengiriman tabung oksigen dalam basis hibah. Sebagian akan diangkut via udara, sementara sisanya akan dikirim melalui rute darat via Tibet di China.
Poudel mengatakan Nepal Airlines akan mengirim beberapa pesawat untuk mengambil sisa tabung oksigen dari China.
“Kami sedang coba berkomunikasi dengan pihak China guna mengetahui kapan tabung oksigen itu akan tiba di pos perbatasan,” ujar Narad Gautam, kepala petugas bea cukai di Kantor Bea Cukai Tatopani, Distrik Sindhupalchowk, Nepal.
Para pejabat Nepal menuturkan bahwa tabung oksigen sumbangan China akan membantu meredakan situasi di tengah krisis oksigen yang akut.
Jageshwor Gautam, juru bicara Kementerian Kesehatan Nepal, mengatakan kepada Xinhua pekan lalu bahwa tabung oksigen sumbangan China akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit besar yang dikelola pemerintah di Lembah Kathmandu, dan beberapa di antaranya akan dikirim ke provinsi-provinsi yang dilanda krisis di Nepal barat daya dan barat jauh.
Gelombang baru COVID-19 yang mematikan memaksa otoritas Lembah Kathmandu memperpanjang kebijakan pembatasan yang diterapkan selama dua pekan sampai 27 Mei.
Pada Minggu, Nepal mencatatkan 7.316 kasus baru setelah pelaksanaan tes polymerase chain reaction (PCR), sedangkan 52 kasus teruji positif virus corona usai menjalani tes antigen. Sementara itu, negara itu mencatat total 145 kematian dalam 24 jam terakhir. [Xinhua]