BARCELONA – Vaksin buatan Hipra dari Spanyol diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun ini.
Perusahaan farmasi Spanyol yang berbasis di wilayah Catalunya, Spanyol timur laut, itu mengatakan bahwa vaksin dua dosisnya akan mulai menjalani uji klinis pada Juni mendatang, dengan proses produksi akan berlangsung pada musim gugur.
Hipra mengatakan pihaknya mulai mengembangkan vaksin itu pada April tahun lalu, dan mengklaim bahwa begitu vaksin tersebut mendapat persetujuan dari badan obat-obatan Spanyol dan Eropa, perusahaan tersebut akan dapat memproduksi hingga 500 juta dosis pada 2022, dengan jumlah yang berpotensi meningkat menjadi 1,2 miliar pada 2023, bergantung pada permintaan.
TONI MANEU, Kepala Divisi Kesehatan Manusia Hipra : “Kami melakukan uji coba konsep untuk virus corona pada manusia dan mendapatkan hasil yang sangat bagus. Oleh karena itu, kami menghubungi Badan Obat-obatan Spanyol, yang mengundang kami untuk melanjutkan proyek tersebut. Saat ini, kami sedang merencanakan uji klinis tahap pertama, kedua, dan ketiga, dan pada Oktober atau November mendatang, kami harap vaksinnya telah siap.”
Vaksin Hipra berbeda dari vaksin lainnya yang digunakan di Spanyol karena didasarkan pada platform protein rekombinan, yang menurut perusahaan tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk dikembangkan, namun membuat vaksin itu lebih fleksibel.
TONI MANEU, Kepala Divisi Kesehatan Manusia Hipra : “Tidak semua orang dapat mengembangkan sebuah vaksin, dan bagi kami kuncinya adalah pengalaman selama bertahun-tahun yang kami miliki dalam mengembangkan vaksin yang sangat inovatif.”
Hipra mengatakan salah satu kelebihan vaksin buatannya adalah dapat digunakan bersama vaksin lain, mengingat masyarakat yang akan divaksinasi saat ini perlu divaksinasi ulang pada tahun depan. Perusahaan itu juga mengatakan bahwa vaksin tersebut dapat disimpan di lemari pendingin biasa, dan dalam hitungan bulan dapat dengan mudah disesuaikan guna melawan varian virus corona.
Lebih lanjut, Hipra mengungkapkan bahwa uji klinis tahap pertama akan dimulai di Rumah Sakit Klinik Barcelona pada Juni mendatang, dan kemudian akan diperluas ke Rumah Sakit Trueta Girona, dengan lebih banyak rumah sakit di Spanyol diperkirakan akan mendaftar untuk uji coba tersebut seiring berjalannya waktu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Barcelona, Spanyol.(XHTV)