NEW YORK – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyatakan bahwa rasisme merupakan “ancaman kesehatan masyarakat yang serius,” menyusul gelombang baru kasus COVID-19 yang terjadi di Amerika Serikat (AS), lapor USA Today baru-baru ini.
Masyarakat kulit berwarna terdampak parah oleh pandemi COVID-19, karena mereka berkemungkinan lebih besar untuk dirawat inap atau bahkan meninggal akibat virus tersebut, kata CDC dalam sebuah pernyataan belum lama ini, menurut laporan media itu.
Kesenjangan perawatan kesehatan antara berbagai kelompok berbeda selama pandemi juga menggarisbawahi masalah serius di Amerika, yakni rasisme, sebut CDC.
“Rasisme bukan saja diskriminasi terhadap satu kelompok masyarakat berdasarkan warna kulit mereka, atau ras mereka, atau etnis mereka, melainkan juga menjadi penghalang struktural yang memengaruhi kelompok-kelompok ras dan etnis secara berbeda,” kata Direktur CDC Rochelle Walensky.
CDC sedang mengambil langkah untuk menangani rasisme sebagai pemicu utama dari ketidaksetaraan kesehatan rasial dan etnis, lanjut Walensky.
“Melawan dampak rasisme tidak akan mudah. Saya yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” tuturnya.
Hingga Selasa (13/4), AS melaporkan lebih dari 31 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 560.000 kematian, menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]