BEIJING – Sebuah vaksin COVID-19 baru yang dikembangkan perusahaan China Sinopharm telah disetujui untuk tahap uji klinis baru-baru ini.
Vaksin COVID-19 rekombinan baru tersebut, yang dikembangkan oleh Institut Vaksin dan Serum Nasional, sebuah pusat penelitian dan pengembangan (litbang) dari anak perusahaan Sinopharm di bidang biosains, China National Biotec Group (CNBG), pada Jumat (9/4) mendapat persetujuan dari Administrasi Produk Medis Nasional, kata CNBG melalui akun Weibo resminya pada Sabtu (10/4).
Vaksin tersebut didasarkan pada fungsi struktural domain pengikat reseptor (receptor-binding domain/RBD) pada protein lonjakan (S-protein) virus. Vaksin itu menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan salinan S-protein virus yang tidak berbahaya guna memicu antibodi penetral.
Perusahaan mengatakan teknologi vaksin rekombinan sudah matang dan cocok untuk produksi skala besar. Produksinya tidak memerlukan fasilitas dengan tingkat keamanan hayati yang tinggi karena prosesnya tidak melibatkan virus hidup.
Vaksin rekombinan itu merupakan vaksin COVID-19 ketiga perusahaan tersebut. Pada Desember tahun lalu, sebuah vaksin nonaktif yang dikembangkan oleh Beijing Biological Products Institute Co., Ltd. di bawah naungan CNBG menjadi vaksin COVID-19 pertama China yang memiliki izin pemasaran bersyarat.
Sementara itu pada Februari, satu vaksin nonaktif lainnya dari Institut Produk Biologi Wuhan, yang terafiliasi dengan CNBG, memperoleh izin pemasaran bersyarat.
Hingga Jumat, lebih dari 161,12 juta dosis vaksin COVID-19 telah didistribusikan di seluruh China, ungkap Komisi Kesehatan Nasional China pada Sabtu. [Xinhua]