BEIJING – China telah meningkatkan belanja untuk penelitian dan pengembangan (litbang) ilmiah dan teknologi, menurut buku putih yang dirilis pada Selasa (28/9) oleh Kantor Informasi Dewan Negara China.
Tahun lalu, belanja litbang China mencapai 2,4 triliun yuan (1 yuan = Rp2.209), peringkat kedua di dunia, ungkap buku putih itu, seraya mengungkapkan bahwa rasio litbang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) China mencapai 2,4 persen.
Hampir 1,35 juta permohonan paten utilitas diajukan ke badan-badan domestik dan 441.000 di antaranya dikabulkan, sementara 69.000 permohonan paten internasional diajukan melalui Perjanjian Kerja Sama Paten pada 2020, papar buku putih yang berjudul “Perjalanan Bersejarah China dari Kemiskinan Menuju Kemakmuran”.
China menduduki peringkat ke-14 dalam daftar Indeks Inovasi Global pada 2020 dan menjadi satu-satunya ekonomi berpenghasilan menengah di jajaran 30 negara teratas dalam daftar tersebut, menurut buku putih.
Hingga akhir 2020, China telah mendirikan 533 laboratorium nasional utama, 350 pusat penelitian teknik nasional, 1.636 pusat teknologi perusahaan nasional, 212 pusat inovasi dan kewirausahaan massal, 1.287 inkubator perusahaan teknologi nasional, dan 2.251 makerspace (wadah untuk menuangkan ide dan mengembangkan karya) yang disetujui oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, ungkap buku putih. [Xinhua]