WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) pada Senin (25/10) menangguhkan bantuan ekonomi kepada Sudan senilai 700 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.183) usai pasukan militer negara itu menangkap para pemimpin dan pejabat sipil.
“AS mengecam tindakan yang diambil semalam oleh pasukan militer Sudan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam konferensi pers. “Penangkapan pejabat pemerintah sipil dan pemimpin politik lainnya, termasuk Perdana Menteri (Abdalla) Hamdok, merusak transisi negara itu menuju pemerintahan sipil yang demokratis.”
“Mempertimbangkan semua perkembangan ini, AS menghentikan bantuan senilai 700 juta dolar AS dalam bentuk alokasi bantuan darurat dari dana dukungan ekonomi untuk Sudan,” tambahnya.
Price mendesak militer Sudan untuk segera membebaskan semua aktor politik yang ditahan, memulihkan sepenuhnya pemerintahan transisi yang dipimpin oleh sipil, serta menahan diri dari tindakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa.
Sebelumnya pada hari yang sama, Ketua Dewan Berdaulat Sudan Abdel Fattah Al-Burhan menyatakan status keadaan darurat di seluruh Sudan, dan membubarkan dewan kedaulatan transisi serta pemerintahnya.
Keputusan tersebut dibuat beberapa jam setelah Perdana Menteri Abdalla Hamdok, para anggota komponen sipil Dewan Kedaulatan Transisi, dan beberapa menteri ditangkap oleh pasukan militer gabungan. [Xinhua]