BEIJING, China pada Jumat (3/12) merilis sebuah rencana untuk pembangunan hijau sektor industrinya dalam periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), sebuah langkah maju dalam mengejar pertumbuhan rendah karbon negara itu.
Pada 2025, kemajuan signifikan akan dicapai dalam transformasi hijau dan rendah karbon dari struktur dan produksi industri China, dengan teknologi dan peralatan untuk pembangunan hijau diterapkan secara luas, demikian menurut rencana yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Efisiensi dalam pemanfaatan energi dan sumber daya akan sangat ditingkatkan dan pembangunan hijau di sektor manufaktur akan semakin meningkat pada 2025, meletakkan fondasi yang kuat untuk puncak emisi karbon di sektor industri pada 2030, papar rencana tersebut.
China memiliki target untuk menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 18 persen dan intensitas energi dari perusahaan-perusahaan industri utamanya sebesar 13,5 persen per unit outputindustri bernilai tambah pada 2025. Berdasarkan rencana itu, intensitas emisi polutan utama di sektor-sektor kunci akan dipangkas sebesar 10 persen.
Sistem manufaktur hijau untuk sektor dan wilayah utama pada dasarnya akan terbentuk pada 2025, dengan nilai pasar (market value) untuk industri hijau dan ramah lingkungan mencapai 11 triliun yuan (1 yuan = Rp2.255), papar rencana itu.
Rencana tersebut juga menyertakan langkah-langkah tertentu dan delapan proyek besar untuk mendorong peningkatan di sektor industri. Beberapa di antaranya adalah pemutakhiran industri, konsumsi energi dengan emisi rendah karbon, dan penggunaan sumber daya yang dapat didaur ulang, tutur pejabat Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Huang Libin.
Huang menyerukan dilakukannya upaya untuk membatasi ekspansi membabi buta proyek-proyek dengan konsumsi energi tinggi atau emisi tinggi, meningkatkan pemanfaatan limbah padat industri, dan mempercepat peningkatan teknologi hijau dan rendah karbon. [Xinhua]