LONDON- Efek dramatis dari COVID-19 terhadap jumlah pengunjung yang datang ke Inggris diungkap untuk pertama kalinya dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada Senin (24/5) oleh Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS), badan independen terbesar di Inggris yang mengeluarkan data statistik resmi.
Studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat 11,1 juta kunjungan yang dilakukan oleh warga asing ke Inggris pada 2020. Angka tersebut 73 persen lebih rendah dibanding angka pada 2019 seiring berkurangnya jumlah perjalanan akibat pandemi.
Selama 2020, warga asing menghabiskan 6,2 miliar poundsterling (1 poundsterling = Rp20.297) pada kunjungan mereka ke Inggris, atau 78 persen lebih rendah dibanding angka pada 2019, sebut ONS.
Sementara itu, warga Inggris melakukan 23,8 juta kunjungan ke luar negeri pada 2020, atau 74 persen lebih rendah dibanding setahun sebelumnya. Mereka menghabiskan 13,8 miliar poundsterling selama kunjungan ke luar negeri di tahun tersebut, yang 78 persen lebih rendah dibanding pada 2019.
ONS mengatakan data statistik perjalanan dan pariwisata biasanya didasarkan pada hasil Survei Penumpang Internasional (International Passenger Survey/IPS), namun survei tersebut ditangguhkan pada Maret 2020 akibat pandemi.
Data baru yang dirilis ONS untuk bulan April hingga Desember 2020 didasarkan pada sumber-sumber administratif dan pemodelan oleh para ahli statistik. Data tersebut ditambahkan ke dalam data yang dikumpulkan selama periode tiga bulan sebelum pandemi.
Menurut ONS, kunjungan yang dilakukan warga Amerika Utara anjlok 78 persen menjadi 1,2 juta, sedangkan kunjungan yang dilakukan warga Eropa turun 71 persen menjadi 8 juta. Adapun kunjungan dari warga “negara lainnya” (negara-negara di luar Eropa dan Amerika Utara) turun 76 persen menjadi 1,9 juta. [Xinhua]