WELLINGTON – Sebagai mitra dagang utama Selandia Baru selama empat tahun terakhir, China menyumbang sekitar 23 persen dari total perdagangan Selandia Baru untuk tahun ini hingga Maret 2021, dibandingkan dengan 19 persen pada tahun lalu, menurut departemen statistik Stats NZ pada Rabu (2/6).
China menyumbang 26 persen dari total ekspor barang dan jasa Selandia Baru, dan 20 persen impor pada tahun ini hingga Maret 2021, papar Stats NZ.
Total ekspor ke China bernilai 19 miliar dolar Selandia Baru (1 dolar Selandia Baru = Rp10.321) dan impor sebesar 13,8 miliar dolar Selandia Baru, yang menghasilkan surplus perdagangan sebesar 5,1 miliar dolar Selandia Baru, katanya.
Surplus perdagangan Selandia Baru dengan semua negara sebesar 2,3 miliar dolar Selandia Baru untuk tahun ini hingga Maret 2021, dengan China mendorong surplus tersebut meskipun ada defisit perdagangan 2 miliar dolar Selandia Baru dengan Uni Eropa, kata manajer perdagangan internasional Alasdair Allen dalam pernyataannya.
Ekspor utama ke China yang mengalami kenaikan pada tahun terakhir dalam data meliputi kayu dan produk susu, tutur Allen.
“Meskipun kami tidak melihat pengeluaran pengunjung China seperti biasanya selama setahun terakhir, China terus menjadi pasar ekspor yang kuat untuk kayu, daging, dan susu Selandia Baru,” katanya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Wellington. (XHTV)