SHANGHAI – Produsen mobil Amerika Serikat (AS), Tesla, diperkirakan akan mencapai tingkat lokalisasi sekitar 90 persen di Gigafactory milik perusahaan itu di Shanghai pada akhir tahun ini, menurut seorang pejabat di Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) Percontohan (Shanghai) China.
Yuan Guohua, wakil sekretaris komite kerja Partai Komunis China dari administrasi kawasan khusus Lin-gang FTZ itu, pada Selasa (17/8) mengatakan bahwa output tahunan pabrik Tesla di Shanghai diperkirakan akan mencapai 450.000 unit kendaraan pada 2021. Sebanyak 66.100 unit kendaraan utuh akan diekspor pada akhir tahun ini. Produksi Tesla akan mendorong peningkatan rantai industri penuh kendaraan energi baru (new energy vehicles/NEV) di kawasan Lin-gang, ujar Yuan.
Tesla pada 2019 membangun Gigafactory pertamanya di luar AS di kawasan Lin-gang, dengan kapasitas produksi tahunan yang dirancang sebesar 500.000 unit.
Lin-gang akan mencatatkan output tahunan NEV melampaui 600.000 unit pada 2021 ketika ekspor tahunan diperkirakan akan melebihi 100.000 unit kendaraan, tutur Yuan.
Menurut rencana pembangunan setempat, per 2025, nilai output industri NEV di Lin-gang akan mencapai sekitar 200 miliar yuan (1 yuan = Rp2.221). [Xinhua]