HAIKOU – Seiring dengan upaya memperdalam reformasi komprehensif dan penerapan sejumlah kebijakan keterbukaan tingkat tinggi yang tengah berlangsung, provinsi pulau Hainan di China selatan bertransformasi menjadi pelabuhan perdagangan bebas bagi dunia.
Pada Juni tahun lalu, China merilis sebuah rencana induk untuk membangun pulau itu menjadi pelabuhan perdagangan bebas tingkat tinggi dan berpengaruh secara global pada pertengahan abad ini. Pameran Produk Konsumen Internasional China (China International Consumer Products Expo/CICPE) yang sedang berlangsung merupakan bukti terbaru dari komitmen keterbukaan China.
CICPE, pameran tahunan baru di tingkat nasional dan pameran internasional pertama di pulau itu, menarik 648 perusahaan serta lebih dari 1.300 merek dari 69 negara dan kawasan.
Selain itu, lebih dari 200.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri diperkirakan menghadiri acara yang berlangsung selama empat hari tersebut. Berlangsung dari 7 hingga 10 Mei, pameran tersebut diselenggarakan di area seluas 80.000 meter persegi, termasuk 60.000 meter persegi untuk area pemeran internasional yang menampilkan beragam produk seperti di antaranya kosmetik, otomotif, kapal pesiar, dan pakaian.
Melalui pameran tersebut, pemerintah China telah menunjukkan sikap terbuka, yang akan sangat mendorong globalisasi ekonomi dan perdagangan, ungkap Kazunori Tokura, Wakil Presiden Eksekutif Omron Healthcare (China). Dia menambahkan bahwa pelabuhan perdagangan bebas Hainan dapat mempromosikan lebih banyak pertukaran perdagangan global, yang akan sangat membantu mempercepat pengenalan produk luar negeri Omron ke China.
Dengan total populasi mencapai lebih dari 1,4 miliar jiwa dan lebih dari 400 juta penduduk berpenghasilan menengah, China menjadi pasar konsumen paling menjanjikan di dunia.
Data resmi menunjukkan bahwa terlepas dari dampak COVID-19 pada tahun lalu, impor produk konsumen China naik 8,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 1,57 triliun yuan (1 yuan = Rp2.213).
Dengan tingkat pertumbuhan saat ini, Hainan berpotensi menjadi pasar bebas pajak terbesar di dunia, menurut buku putih mengenai Hainan yang disusun bersama oleh KPMG/Moodie Davitt dan dirilis pada Jumat (7/5).
“Meski sektor-sektor tradisional utama mengalami penurunan tajam penjualan, pendapatan bebas pajak Hainan melonjak menjadi sekitar 5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.289),” tulis buku putih tersebut, menyoroti keberhasilan kebijakan probisnis, prokonsumen, pro-Hainan yang melampaui harapan.
Hainan telah menerapkan sejumlah kebijakan seperti masuk bebas visa, belanja bebas pajak offshore, dan daftar impor bebas pajak. Banyak peserta pameran mengatakan bahwa serangkaian kebijakan preferensial telah memberikan saluran yang baik bagi merek luar negeri untuk memasuki pasar China.
Paolo Bazzoni, Ketua Kamar Dagang China-Italia, mengatakan pameran tersebut jelas akan mendorong konsumsi domestik barang-barang berkualitas dan, pada saat yang sama, memberi tahu dunia bahwa China terus pulih dari pandemi serta siap memimpin sektor retail berkualitas.
Seiring perekonomian yang lebih luas terus mengalami pemulihan dengan pijakan yang kokoh, penjualan retail barang-barang konsumen di China, yang merupakan indikator utama dari kekuatan konsumsi, terus meningkat.
Pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, penjualan retail China meningkat 33,9 persen (yoy) menjadi 10,5 triliun yuan.
“Dengan menggelar pameran ini, kami akan memanfaatkan lebih lanjut keuntungan kebijakan pelabuhan perdagangan bebas Hainan, yang secara efektif mempromosikan akumulasi barang-barang kelas atas, modal, talenta, dan sumber-sumber daya lainnya, serta secara signifikan mendorong pengembangan sektor jasa, seperti pameran, logistik modern, niaga dan perdagangan, serta sirkulasi dan desain,” kata Rong Yansong, Wakil Direktur Departemen Perdagangan Provinsi Hainan.
Dari kawasan perbatasan yang tertinggal sebelum tahun 1980-an hingga menjadi provinsi termuda dan zona ekonomi khusus terbesar China pada 1988, Hainan merupakan lambang keterbukaan China.
Sejak provinsi tersebut menjalankan peran barunya sebagai pelabuhan perdagangan bebas, kebijakan-kebijakan perintis yang memfasilitasi perdagangan barang dan jasa yang bebas dan nyaman diluncurkan satu per satu.
Pulau tersebut secara aktif meningkatkan konektivitas domestik dan internasionalnya. Menurut rencana pemerintah Hainan, jumlah rute penerbangan domestik dan luar negeri akan ditingkatkan menjadi 646 selama periode 2021-2025, menjangkau 200 kota di seluruh dunia dengan melayani 60 juta penumpang.
Selain itu, 20 rute perdagangan domestik dan luar negeri baru akan dibuka, menjangkau 100 pelabuhan di seluruh dunia dan dengan total throughput kargo mencapai 266 juta ton, meningkat 20 persen selama periode lima tahun.
Setelah pulau itu ditutup dan beroperasi sebagai pelabuhan perdagangan bebas pada 2025 mendatang, Hainan diharapkan menjadi surga bagi para wisatawan, pedagang, dan investor global.
“Tingginya antusiasme terhadap pameran tersebut menunjukkan keefektifan dari kebijakan keterbukaan pelabuhan perdagangan bebas Hainan dan optimalisasi lingkungan bisnisnya,” kata Fabrice Megarbane, presiden sekaligus CEO L’Oreal China.
“Mengandalkan pameran itu guna mengembangkan pasar retail pariwisata di Hainan akan semakin melepaskan potensi konsumsi China.” [Xinhua]