KUALA LUMPUR – Inflasi Malaysia, yang diukur dengan indeks harga konsumen (IHK), naik 3,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni, tunjuk data resmi pada Jumat (23/7).
IHK negara itu tercatat masih positif pada bulan kelima berturut-turut sejak Februari karena efek dasar yang lebih rendah tahun lalu sebagai akibat dari penurunan harga bahan bakar untuk kendaraan pribadi, seperti disampaikan Departemen Statistik Malaysia (Department of Statistics Malaysia/DOSM) dalam pernyataannya.
Menurut DOSM, biaya transportasi yang meningkat 16,6 persen pada Juni merupakan kontributor utama dari kenaikan inflasi umum.
Kenaikan tersebut disusul oleh pertumbuhan di sejumlah sektor, antara lain perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya yang naik 3,2 persen; perabot rumah tangga, perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah tangga yang naik 2 persen; serta makanan dan minuman non-alkohol yang naik 1,3 persen.
Pada basis bulanan, IHK negara itu naik 0,1 persen dibandingkan pada Mei.
“Momentum yang lambat ini disebabkan oleh penerapan Perintah Pengendalian Pergerakan (Movement Control Order) 3.0 dan penutupan pengoperasian sektor nonesensial sepanjang Juni yang mengurangi tekanan inflasi,” kata DOSM.
Untuk kuartal kedua, IHK Malaysia naik 4,1 persen (yoy).
Indeks inti, yang tidak termasuk sektor paling volatil seperti produk makanan segar dan harga patokan barang dan jasa, meningkat 0,7 persen pada Juni.
Sementara tanpa sektor bahan bakar, IHK Malaysia tumbuh 1,5 persen. [Xinhua]