SYDNEY – Australia perlu mengurangi retorikanya terhadap Cina atau akan berisiko memulai Perang Dingin baru, yang akan mengancam pertumbuhan ekonomi global dan penanganan berbagai tantangan global, ujar Ian Goldin, mantan wakil presiden (wapres) Bank Dunia.
Goldin, yang juga seorang profesor bidang globalisasi dan pembangunan di Universitas Oxford, melontarkan pernyataan itu pada Senin (2/8) saat berpidato dalam Pertemuan Diggers & Dealers di Kalgoorlie, Australia Barat, menurut media lokal The Australian.
Ancaman Dingin adalah nyata. Ini menjadi ketakutan terbesar saat ini. Saya yakin bahwa Perang Dingin akan mengganggu penerapan perekonomian dunia, memperlambat pertumbuhan global, merampas peluang, dan akan mengarah pada munculnya alasan untuk proteksionisme dan nasionalisme yang menjadi antitesis perdagangan global,” tutur Goldin.
“Gerakan” Australia adalah sebuah kesalahan dan akan terus meningkatkan kedua negara tersebut.
Goldin juga, bahwa tidak akan ada solusi terhadap tantangan-tantangan global, termasuk pemanasan global, ancaman keamanan, atau pandemi, tanpa partisipasi China. Hubungan yang semakin marak antara Amerika Serikat dan Cina, serta Australia dan Cina, hanya akan menunda tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah maupun yang akan muncul.
“Segala gertakan dan kutipan yang meningkatkan pendekatan yang tepat,” imbuh Goldin. [Xinhua]