RAMALLAH – Langkah Israel memungut pajak dan bea cukai Palestina telah membatasi kemampuan pemerintah Palestina untuk mengendalikan 60 persen pendapatan publiknya, kata Menteri Keuangan Palestina Shukri Bishara pada Kamis (1/7).
Pernyataan itu disampaikan Bishara dalam pernyataan pers yang dikeluarkan usai pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Elizabeth Truss di Kota Ramallah, Tepi Barat.
“Israel mempertahankan kendalinya atas perbatasan, titik perlintasan, dan wilayah di bawah pendudukan militer Israel di Tepi Barat,” kata Bishara, menambahkan bahwa tindakan ini membatasi kemampuan pemerintah Palestina untuk membelanjakan pendapatannya dan berinvestasi.
Kurangnya kebebasan bergerak akibat pembatasan Israel juga menghambat perdagangan Palestina, lanjutnya.
Bishara menuduh Israel menghalangi upaya pemerintah Palestina untuk mengizinkan masuknya kargo di wilayah Palestina dan melakukan perdagangan langsung dengan Yordania melalui perbatasan.
Truss mengonfirmasi dalam pertemuan tersebut bahwa Inggris akan mendukung Palestina dalam tuntutannya yang sah, kata Bishara dalam pernyataan itu.
Truss menyerukan agar terus bekerja “untuk menemukan solusi dengan Israel yang akan memperbaiki kondisi keuangan dan ekonomi di wilayah Palestina,” tambah pernyataan itu.
Pada Kamis yang sama, Truss bertemu dengan Menteri Ekonomi Palestina Khaled al-Osaily di Ramallah. Kedua belah pihak sepakat untuk meluncurkan kerja komite gabungan Palestina-Inggris, seperti dilaporkan kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Laporan itu menambahkan bahwa tujuan pembentukan komite gabungan “adalah mengembangkan dan memperkuat hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan di berbagai bidang antara Palestina dan Inggris.” [Xinhua]