RIYADH – Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al Khateeb mengatakan China merupakan pasar pariwisata yang penting, dan negara Arab tersebut berharap lebih banyak wisatawan China akan berkunjung untuk belajar tentang warisan, budaya, dan masyarakat Saudi.
“China merupakan salah satu mitra dagang utama Arab Saudi, dan kami telah menikmati budaya dan warisan China selama bertahun-tahun, terutama makanan lezat yang dapat ditemukan di mana pun di Arab Saudi. Kini, kami ingin warga China untuk datang,” imbuh sang menteri jelang Pertemuan Dewan Eksekutif Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) ke-116 di Jeddah.
“Kami ingin mendiversifikasi ekonomi kami untuk berbagi budaya dan warisan kami dengan dunia dan oleh karena itu, pariwisata menjadi pilar utama Visi Saudi 2030,” paparnya.
Menteri tersebut menuturkan bahwa Arab Saudi telah meluncurkan Strategi Pariwisata Nasional pada 2019, yang mempromosikan keterbukaan negara kerajaan itu ke seluruh dunia, di mana China menjadi salah satu negara yang warganya dapat mengantongi visa daring dalam beberapa menit.
Saat diminta mengomentari peran wisatawan China dalam industri pariwisata global, Al Khateeb berkata: “Pada 2019, China adalah negara dengan peringkat nomor satu di dunia dalam hal jumlah wisatawan (yang bepergian) ke seluruh dunia.”
Menteri Saudi tersebut menyatakan bahwa sektor pariwisata global sedang dalam tahap pemulihan, usai penurunan pendapatan pariwisata yang drastis karena pembatasan perjalanan terkait COVID-19 dan sejumlah langkah kesehatan lainnya.
“Sektor itu (di seluruh dunia) tadinya mempekerjakan 330 juta orang pada 2019, tepat sebelum pandemi, dan kita telah kehilangan lebih dari 60 juta lapangan pekerjaan selama pandemi, dan kini kita tengah pulih,” kata sang menteri.
Al Khateeb menyampaikan bahwa pemulihan sektor itu sangat penting bagi ekonomi, lapangan pekerjaan, dan kemakmuran global.
Terkait sektor pariwisata di Arab Saudi, dia mengungkapkan rencana untuk berinvestasi besar-besaran dalam sektor yang menyumbang sekitar 4 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara kerajaan itu.
“Kami ingin meningkatkannya menjadi 10 persen pada 2030, oleh karena itu, Arab Saudi telah mengumumkan rencananya untuk membangun lebih dari enam destinasi baru dan menginvestasikan lebih dari 300 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.555) dalam 10 tahun mendatang pada sektor tersebut,” papar Al Khateeb.
Sama halnya dengan China, Al Khateeb mengatakan bahwa semua rencana pembangunan pariwisata Saudi harus mempertimbangkan aspek-aspek krusial dalam melindungi lingkungan.
Sang menteri juga membeberkan kerja sama negara kerajaan itu yang tengah berlangsung dengan UNWTO yang menghasilkan pembukaan kantor pertama UNWTO untuk wilayah Timur Tengah di Riyadh.
Pertemuan Dewan Eksekutif UNWTO ke-116 di Jeddah menyatukan para pemimpin pariwisata global untuk membentuk masa depan sektor pariwisata, dengan tujuan mendorong koordinasi yang erat antaranggota guna menggenjot pemulihan pariwisata global.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service