HONG KONG – Baidu Inc. mulai melantai di bursa saham Hong Kong pada Selasa (23/3) sebagai perusahaan terbaru dari China Daratan yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) yang menyelesaikan secondary listing di Hong Kong.
Saham Baidu dibuka dengan harga 254 dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp1.856) pada Selasa, naik tipis dari harga penawarannya sebesar 252 dolar Hong Kong.
Penawaran saham Baidu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 112 kali oleh investor retail lokal, dan sekitar 10 kali oleh pembeli internasional. Raksasa mesin pencari itu diperkirakan dapat mengumpulkan 23,68 miliar dolar Hong Kong, yang akan digunakan antara lain untuk investasi di bidang teknologi dan ekosistem seluler.
Dalam prospektusnya, perusahaan teknologi tersebut menyoroti posisi terdepannya dalam hal kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan mengatakan bahwa mereka memiliki portofolio paten AI dan pengajuan paten AI terbesar di China Daratan. Baidu App, yang merupakan inti dari ekosistem seluler perusahaan, memiliki 544 juta pengguna aktif bulanan pada Desember lalu.
Pendapatan inti perusahaan mencapai 78,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.214) pada 2018, 79,7 miliar yuan pada 2019, dan 78,7 miliar yuan pada 2020.
Penawaran saham Baidu, yang memulai debut di Nasdaq pada 2005, menandakan terus berlanjutnya tren homecoming listing atau listing di dalam negeri oleh perusahaan-perusahaan China Daratan. Lebih dari 10 perusahaan semacam itu telah menyelesaikan secondary listing di Hong Kong, termasuk Alibaba dan JD.com. [Xinhua]