NANNING, 8 Juni (Xinhua) — Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan, pada periode Januari hingga April tahun ini, total nilai perdagangan impor dan ekspor antara daerah tersebut dan Indonesia mencapai 3,6 miliar yuan (1 yuan = Rp.2.170), naik 22,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Nilai ekspor Indonesia ke Guangxi melampaui 2,334 miliar yuan dan mencatat surplus perdagangan lebih dari satu miliar yuan.
Di antara barang-barang ekspor dari Indonesia ke Guangxi, yang paling menarik perhatian adalah produk pertanian seperti buah manggis, pinang, dan ganggang laut yang dikeringkan serta sejumlah barang industri seperti pasir tambang, aloi tembaga, kapasitor elektrolit dan sebagainya. Sementara itu, Guangxi sebagian besar mengekspor mesin ekskavator, carrageenan, serta berbagai jenis peralatan dan produk industri kimia.
Guangxi Liugong Machinery Co.,Ltd merupakan perusahaan produsen mesin konstruksi terkemuka di China. Sejak Liugong membuka kantor bisnis di Indonesia hingga mendirikan anak usahanya di Indonesia pada 2019, Liugong selalu mengikuti tren pasar Indonesia dan mendatangkan mesin pemuatan elektronik dengnan energi terbarukan di pasar Indonesia.
“Sejak awal tahun ini, pesanan luar negeri untuk Liugong naik signifikan. Pada Januari saja, nilai penjualan dari Liugong Indonesia sudah melampaui 100 juta yuan, meningkat lebih dari 20 kali lipat secara tahunan dan membuat terobosan penting,” kata Li Dongchun, Manajer Umum Grup Bisnis Internasional di Guangxi Liugong.
Menurut Li, merek-merek China di bidang mesin proyek konstruksi semakin diakui konsumen Indonesia. Pada Januari 2022, Liugong mendapat banyak pesanan dari pelanggan penting di Indonesia yang meliputi bidang pertambangan batu bara, pertambangan nikel, dan pertanian, di antaranya lima pesanan senilai lebih dari 10 juta yuan serta sukses mengirim batch truk besar DW90A.
Perdagangan Guangxi dan Indonesia terus mengalami peningkatan sesudah memasuki quartar kedua. Salah satu contohnya, SAIC-GM-Wuling (SGMW), salah satu produsen mobil terkemuka China yang berbasis di Guangxi berhasil mengirim 24 set suku cadang mobil energi baru ke Jakarta pada Mei lalu. Suku cadang tersebut diangkut dengan cara pengangkutan terpadu laut dan darat yang baru, kereta api membawa suku cadang tersebut dari Liuzhou ke pelabuhan di Qinzhou, Guangxi, dan suku cadang mobil langsung dimuat ke feri untuk kemudian dikirim ke Jakarta, memakan waktu 7 hari lebih singkat ketimbang moda transportasi tradisional.
Menurut Liu Jingwei, Direktur Umum Manufaktur di Pusat Bisnis dan Proyek Luar Negeri SGMW, seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk melindungi lingkungan alam di seluruh dunia, mobil energi baru akan menjadi tren perkembangan industri otomotif pada masa depan. Indonesia memprioritaskan pelestarian lingkungan dan pemerintah Indonesia juga memprakarsai langkah menghemat sumber daya energi serta mendorong perkembangan industri energi baru. Warga Indonesia semakin menerima mobil energi baru. SGMW akan mempercepat terwujudnya lokalisasi produksi mobil listrik di Indonesia dan menjaga kestabilan rantai pasokan di pasar Asia Tenggara.
Wang Xinhong, Kepala Divisi Kerja Sama Negara ASEAN dan Regionla di bawah departemen perdagangan Guangxi, menyatakan bahwa Guangxi dekat dengan Indonesia secara geografis dan punya beberapa kesamaan dalam adat kebudayaan, jadi terdapat fondasi yang kokoh untuk kaum pebisnis Guangxi melakukan kerja sama perdagangan dan ekonomi dengan mitra Indonesia.
Dengan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang diperkirakan diratifikasi oleh Indonesia pada tahun ini, kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Guangxi dan Indonesia akan lebih ditingkatkan, departemen terkait akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan investasi dua arah agar kerja sama bilateral di berbagai bidang dapat meraih keberhasilan baru, imbuh Wang. [Xinhua]