BEIJING – Konsumsi China semakin pulih pada paruh pertama (H1) tahun ini berkat permintaan domestik yang menguat, tunjuk data resmi pada Kamis (15/7).
Penjualan retail barang konsumen negara itu mencapai 21,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.243), atau naik 23 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada H1, menurut data Biro Statistik Nasional China.
Pertumbuhan rata-rata dua tahun berada di angka 4,4 persen, 0,2 poin persentase lebih cepat dibandingkan pada kuartal pertama (Q1).
Pada kuartal kedua (Q2), penjualan retail negara itu naik 13,9 persen (yoy), membuat pertumbuhan rata-rata dalam dua tahun terakhir menjadi 4,6 persen.
Penjualan retail pada Juni naik 12,1 persen dari tahun sebelumnya, atau 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka yang tercatat pada Juni 2019.
Pertumbuhan ini berbalik dari penurunan yang tercatat pada H1 2020, ketika belanja konsumen negara itu terganggu oleh dampak epidemi COVID-19.
Sektor katering, salah satu yang paling terdampak epidemi, mencatat lonjakan pendapatan gabungan sebesar 48,6 persen dari tahun lalu pada H1 tahun ini.
Pendapatan mereka pulih ke level yang hampir setara dengan level H1 2019.
Sementara itu, penjualan retail daring meningkat 23,2 persen (yoy) pada H1, membawa pertumbuhan rata-rata dua tahun terakhir ke angka 15 persen, lebih cepat dibandingkan laju pada Q1.
Produk Domestik Bruto (PDB) China juga menunjukkan peningkatan 12,7 persen (yoy) pada H1, berkat semakin menguatnya pemulihan, tunjuk data pada Kamis. [Xinhua]