BEIJING – Perdagangan jasa China naik 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi hampir 2,81 triliun yuan (1 yuan = Rp2.210) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, menurut Kementerian Perdagangan China pada Kamis (2/9).
Dari total tersebut, ekspor jasa menyumbang sekitar 1,34 triliun yuan, meningkat 23,2 persen (yoy), sementara impor jasa mencapai 1,47 triliun yuan, turun 4 persen dari tahun sebelumnya.
Pada bulan Juli saja, perdagangan jasa negara itu mencapai 431,92 miliar yuan, naik 10,1 persen (yoy). Perdagangan jasa yang bersifat knowledge-intensive juga mengalami kenaikan 11,8 persen (yoy) pada periode Januari-Juli mencapai hampir 1,29 triliun yuan. Angka tersebut menyumbang 45,8 persen dari nilai total perdagangan jasa.
Ekspor jasa knowledge-intensive naik 15,4 persen menjadi 704,47 miliar yuan, meliputi lebih dari separuh total ekspor jasa, sementara impor jasa knowledge-intensive naik 7,6 persen menjadi 582,35 miliar yuan.
Di sisi lain, perdagangan jasa perjalanan mengalami penurunan 32,7 persen menjadi 429,98 miliar yuan pada periode yang sama lantaran negara-negara di seluruh dunia masih terus menerapkan kebijakan ketat untuk membatasi pergerakan orang di perbatasan.
China telah mengambil banyak langkah untuk memperluas pembukaan industri jasa dan berjanji untuk melakukan lebih banyak lagi upaya guna mendorong pembukaan perdagangan jasa ke level yang lebih tinggi. [Xinhua]