SERBIA – Perusahaan pertambangan China, Zijin, pada Jumat (22/10) membuka tambang besar baru tembaga dan emas di dekat Kota Bor di Serbia.
Tambang tersebut diprediksi dapat meningkatkan pangsa produksi tembaga Serbia di Eropa sembari memenuhi standar UE sebagai “tambang ramah lingkungan.”
Upacara pembukaan tambang Cukaru Peki dihadiri oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Duta Besar China untuk Serbia Chen Bo.
ALEKSANDAR VUCIC, Presiden Serbia:
“Pada 2018, gaji bulanan rata-rata di kompleks pertambangan dan peleburan RTB Bor mencapai 68.000 RSD (1 RSD = Rp141). Hari ini tercatat di angka 98.200 RSD, dan kami telah mendapatkan janji dari Zijin bahwa angka tersebut akan ditingkatkan menjadi lebih dari 100.000 RSD dalam beberapa bulan mendatang.”
“Tambang ini telah dibangun kembali sepenuhnya dengan cara paling modern di dekat Kota Bor. Tambang ini memenuhi standar perlindungan lingkungan. Fasilitas pengolahan air limbah dan penyaringan udara juga dibangun untuk memastikan lingkungan hidup yang baik bagi warga dan anak-anak mereka.”
“Serbia akan menjadi seperti yang dikatakan Dubes Chen Bo, produsen tembaga terbesar kedua di Eropa, kedua setelah Polandia, dengan pangsa 18 persen dalam produksi keseluruhan. Ini bahkan lebih penting saat harga tembaga kini berada di angka 10.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.133) per ton.”
Zijin mengakuisisi sebuah perusahaan pertambangan Kanada Nevsun pada 2019, dan kemudian menjadi pemilik ekuitas dan operator tambang Cukaru Peki.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bor, Serbia. (XHTV)