BEIJING – Perusahaan-perusahaan China kini menjadi kekuatan signifikan di balik perkembangan Afrika, mendorong pembangunan ekonominya dan meningkatkan penghidupan masyarakat di kawasan tersebut, menurut laporan yang dirilis pada Kamis (26/8) oleh Dewan Bisnis China-Afrika (China-Africa Business Council/CABC).
Dengan investasi yang meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, perusahaan-perusahaan China telah memfasilitasi perdagangan dan investasi di Afrika. Perusahaan-perusahaan itu juga membantu Afrika dalam memerangi COVID-19 dan mengurangi kemiskinan, sebut laporan mengenai Investasi China di Afrika.
Investasi perusahaan-perusahaan China di bidang infrastruktur, manufaktur, pemrosesan pertanian, dan lainnya di Afrika, membantu negara-negara di kawasan itu mengumpulkan cadangan devisa, mempromosikan transfer teknologi, serta menghapus berbagai kendala suplai, menurut laporan itu.
Berdasarkan perkiraan dalam laporan itu, saham investasi langsung China di Afrika seharusnya menembus angka 56 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.423) pada akhir 2020, dengan perusahaan-perusahaan swasta menyumbangkan sekitar 70 persen dari jumlah keseluruhan.
Lin Yifu, Dekan Institut Ekonomi Struktural Baru Universitas Peking, mengatakan investasi China membantu menjadikan sumber daya Afrika sebagai keuntungan kompetitif serta memperkuat jalur yang lemah dalam hal dana, teknologi, dan infrastruktur di kawasan tersebut.
Perusahaan-perusahaan China di Afrika juga aktif mendukung langkah-langkah pengendalian dan pencegahan COVID-19 lokal, mendorong pelanjutan aktivitas harian dan kerja, serta menyediakan material, vaksin, dan bantuan teknis, papar laporan itu.
Terlepas dari pandemi COVID-19, melambatnya ekonomi global, dan proteksionisme perdagangan, perusahaan-perusahaan China tetap optimistis dan bersedia untuk berinvestasi di Afrika, imbuh laporan tersebut.
Survei khusus yang dilakukan oleh CABC terkait reinvestasi hampir 100 perusahaan swasta utama mulai Juni hingga Juli 2021 menemukan bahwa proporsi reinvestasi di Afrika mencapai sekitar 30 persen.
Chairman CABC Wang Licheng meyakini bahwa perusahaan China, terutama perusahaan swasta, akan memainkan peran aktif dalam mempromosikan kerja sama investasi dan perdagangan China-Afrika yang berkualitas, berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut. [Xinhua]