NEW YORK CITY – DiDi Global Inc., perusahaan raksasa berbagi tumpangan di China, memulai debutnya di Bursa Efek New York (New York Stock Exchange/NYSE) pada Rabu (30/6).
Melantai di bawah simbol saham “DIDI”, perusahaan itu mengumumkan penawaran publik perdananya (initial public offering/IPO) sebesar 316,8 juta American Depositary Shares (ADS) dengan harga untuk umum 14 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.542) per ADS untuk total skala penawaran 4,4 miliar dolar AS, dengan asumsi para penjamin emisi tidak menggunakan opsi untuk membeli tambahan ADS.
Setiap empat ADS mewakili satu saham biasa Kelas A dari perusahaan itu.DiDi membuka perdagangan di angka 16,65 dolar AS per lembar saham pada Rabu, naik hampir 19 persen dari harga penawarannya. Saham itu ditutup di angka 14,14 dolar AS per lembar saham, usai meroket ke angka 18 dolar dalam perdagangan harian.
Didirikan pada 2012, perusahaan itu menawarkan beragam layanan berbasis aplikasi di seluruh Asia-Pasifik, Amerika Latin, dan Afrika, serta Asia Tengah dan Rusia, termasuk layanan berbagi tumpangan, taksi, sopir, hitch, serta berbagai bentuk lain dari mobilitas berbagi.
Urbanisasi, pembangunan ekonomi, dan dunia yang semakin terkoneksi terus meningkatkan peran penting mobilitas, kata perusahaan itu dalam prospektusnya, seraya menambahkan bahwa populasi China yang sangat besar dan menjadi pelaku urbanisasi menghadirkan peluang bagi layanan mobilitas baru.
Nilai pasar mobilitas China diperkirakan akan mencapai 3,9 triliun dolar AS pada 2040. Pada saat itu, penetrasi mobilitas berbagi dan kendaraan listrik diprediksi naik masing-masing ke angka 35,9 persen dan 50,2 persen, menurut prospektus itu mengutip laporan dari China Insights Consultancy, platform konsultasi industri independen.
Hingga Selasa (29/6), indeks S&P U.S. Listed China 50, yang dirancang untuk melacak kinerja 50 perusahaan terbesar China yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat berdasarkan total kapitalisasi pasar, berada di angka 4.829,73, mencatat kenaikan return sebesar 5,41 persen secara month-to-date dan penurunan return sebesar 7,56 persen secara year-to-date. [Xinhua]