SINGAPURA – Singapura harus mengubah langkahnya dari menarik cadangan untuk mendukung penghidupan warga menjadi menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja, dan pertumbuhan baru bagi masa depan, tutur Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada Minggu (29/8).
Ketika menyampaikan pidato Parade Hari Nasional 2021, Lee mengatakan bahwa Singapura kini harus berfokus kembali ke masa depan.
Negara tersebut harus mempertahankan statusnya sebagai pusat bisnis, menarik lebih banyak investasi asing, serta menumbuhkan perusahaan serta wirausaha Singapura agar dapat meneruskan pertumbuhan dalam jangka yang lebih panjang, urainya.
Menurut Lee, penting bagi Singapura untuk segera membuka diri dan mengizinkan lebih banyak orang untuk masuk ke maupun keluar Singapura secara aman. Ini karena staf dari banyak perusahaan multinasional, yang menggunakan Singapura sebagai basis regional mereka, serta pebisnis Singapura harus melakukan perjalanan masuk serta keluar negara tersebut guna mengunjungi operasi mereka di negara lain.
“Jika perbatasan kita terlalu lama ditutup, perusahaan multinasional akan memandang bahwa negara kita kurang bermanfaat, bisnis Singapura juga akan terimbas, dan perekonomian kita akan rusak permanen,” tutur Lee.
Sebelumnya pada bulan ini, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengumumkan bahwa pihaknya telah memperbarui proyeksi pertumbuhan PDB Singapura untuk tahun 2021 dari 4-6 persen menjadi 6-7 persen. Lee menyampaikan dalam pidatonya bahwa kementerian tersebut lebih percaya diri karena perekonomian global sedang bergerak naik.
“Amerika Serikat serta China tumbuh dengan kuat, dan Eropa juga mulai pulih,” ujarnya. “Mereka merupakan pasar utama kita.” [Xinhua]