JENEWA – China masih menjadi satu-satunya perekonomian berpenghasilan menengah yang masuk dalam daftar 30 perekonomian paling inovatif di dunia, mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin inovasi global dan mendekati peringkat 10 besar, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO) pada Senin (20/9).
“Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index/GII) 2021” WIPO menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan berkelanjutan dari peringkat 14 tahun lalu menjadi 12 tahun ini dan kini “semakin dekat untuk masuk 10 besar GII,” yang “menggarisbawahi pentingnya kebijakan pemerintah yang berkelanjutan dan insentif untuk mendorong inovasi.” Sejak 2013, China telah membuat peningkatan dalam peringkat GII secara konsisten dan stabil, mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin inovasi global.
Menurut GII, jumlah paten China berdasarkan asal, yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat (AS), dan bahkan lebih mengesankan jika dilihat secara keseluruhan. Hal yang sama juga berlaku untuk jumlah merek dagang dan desain industri berdasarkan asal yang diperhitungkan sebagai persentase PDB.
Dalam hal klaster inovasi secara geografis, daftar 10 teratas masih sama seperti tahun lalu dengan hanya sedikit pergeseran. Shenzhen-Hong Kong-Guangzhou dan Beijing kini masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga, setelah klaster Tokyo-Yokohama di Jepang. Shanghai menempati urutan kedelapan. Dari 100 klaster teratas, 19 di antaranya berada di China.
Diterbitkan setiap tahun, GII memberikan penilaian kinerja dan memeringkatkan 132 perekonomian di seluruh dunia berdasarkan ekosistem inovasinya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Swiss, Swedia, AS, dan Inggris terus memimpin peringkat inovasi. Negara lain yang masuk dalam 10 besar GII antara lain Korea Selatan, Belanda, Finlandia, Singapura, Denmark, dan Jerman.
Menurut Direktur Jenderal WIPO Daren Tang, “terlepas dari dampak besar pandemi COVID-19 … banyak sektor menunjukkan ketahanan yang luar biasa, terutama sektor yang melibatkan digitalisasi, teknologi, dan inovasi.” “Ketika dunia berusaha bangkit kembali dari pandemi, kita tahu bahwa inovasi merupakan bagian tidak terpisahkan untuk mengatasi tantangan bersama yang kita hadapi dan untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya. [Xinhua]