MANILA – Departemen Kesehatan Filipina pada Senin (12/4) melaporkan 11.378 kasus baru COVID-19, menambah total kasus terkonfirmasi negara di Asia Tenggara itu menjadi 876.225.
Angka kematian naik menjadi 15.149 setelah tambahan 204 pasien meninggal akibat penyakit yang disebabkan virus itu, menurut pihak departemen.
Saat ini terdapat 157.451 kasus aktif di Filipina, tambah departemen.
Negara berpopulasi sekitar 110 juta jiwa itu telah melakukan pengujian terhadap lebih dari 10 juta orang sejak wabah COVID-19 mulai merebak pada Januari 2020 lalu.
Filipina menyampaikan terima kasih kepada China karena telah menyokong pasokan vaksin COVID-19 ke negara tersebut setelah menerima batch kedua vaksin CoronaVac buatan perusahaan biofarmasi China, Sinovac Biotech, pada Minggu (11/4).
Carlito Galvez, pejabat pemerintah yang bertanggung jawab untuk pengadaan vaksin, pada Senin mengatakan kiriman baru vaksin CoronaVac “tentu akan membantu upaya kita memvaksinasi lebih banyak lagi warga Filipina dan mengakhiri pandemi ini.”
Dia menuturkan pemerintah berencana mendistribusikan vaksin CoronaVac yang baru diterima itu ke provinsi-provinsi di Filipina bagian tengah dan selatan.
China mengirimkan batch pertama sumbangan vaksin CoronaVac ke Filipina pada 28 Februari, memungkinkan negara tersebut memulai kampanye vaksinasi pada 1 Maret.
“Pemerintah memfokuskan pasokan vaksinnya yang terbatas di daerah-daerah dengan tingkat infeksi tertinggi, termasuk Metro Manila, provinsi-provinsi tetangga, Cebu dan wilayah Visayas Barat di Filipina tengah, dan Wilayah Davao Semenanjung Zamboanga di Filipina selatan,” ujar Galvez dalam pernyataannya.
Metro Manila dan empat provinsi di sekitarnya masih akan tetap berada dalam karantina wilayah (lockdown) ketat hingga 30 April di tengah upaya pemerintah membendung lonjakan virus. Kelima wilayah tersebut dihuni lebih dari 28 juta jiwa. [Xinhua]