BEIJING – China merilis batch pertama data foton gamma yang diperoleh Penjelajah Partikel Materi Gelap (Dark Matter Particle Explorer/DAMPE), demikian menurut Science and Technology Daily pada Rabu (8/9).
Pusat Data Ilmu Pengetahuan Luar Angkasa Nasional (National Space Science Data center/NSSDC) dan Purple Mountain Observatory (PMO) dari Akademi Ilmu Pengetahuan China pada Selasa (7/9) merilis data ilmiah yang dikumpulkan oleh DAMPE, yang juga dikenal sebagai Wukonh atau Raja Kera.
Menurut PMO, platform satelit dan muatan Wukong bekerja secara normal. Wukong telah menuntaskan pemindaian full-sky sebanyak 11 kali dan mengumpulkan sekitar 10,7 miliar kasus sinar kosmik berenergi tinggi, memperoleh hasil pengukuran paling akurat dari elektron sinar kosmik, proton, dan inti helium di atas zona energi triliun elektron volt.
Data yang dirilis itu direkam dari 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2018 lalu, yang meliputi 99.864 kasus data foton gamma dan 1.096 catatan dokumen status satelit terkait. Data-data tersebut dapat diakses dari NSSDC dan PMO.
NSSDC dan PMO mengatakan mereka akan merilis lebih banyak data ilmiah foton gamma, melakukan analisis data, serta mengembangkan teknologi dan alat aplikasi.
Wukong diluncurkan pada 17 Desember 2015 untuk mengamati spektrum energi elektron berenergi tinggi, termasuk positron, dan sinar gamma di luar angkasa guna menemukan bukti keberadaan partikel materi gelap. Wukong juga telah melakukan penelitian mengenai asal-usul astronomi sinar kosmik dan sinar gamma.
Muatan Wukong terdiri empat bagian, yaitu detektor array sinilator plastik, detektor array silikon, Kalorimeter, dan detektor neutron. Muatan tersebut memiliki resolusi energi yang sangat tinggi dlam observarsi sinar gamma dan diprediksi dapat mengkaji materi gelap dengan lebih baik. [Xinhua]