Foto dari udara yang diabadikan pada 3 Juni 2021 ini menunjukkan pemandangan sebuah pertanian hutan yang dikelola oleh biro kehutanan Wumahe di Kota Yichun, Provinsi Heilongjiang, China timur laut. (Xinhua/Xie Jianfei)
BEIJING, 24 Mei (Xinhua) — Para peneliti China berhasil mengungkap bahwa penanaman multispesies di hutan mendorong pertumbuhan pepohonan dibandingkan dengan penanaman spesies tunggal, demikian menurut sebuah makalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science.
Penanaman pohon multispesies telah lama diterapkan dalam restorasi kehutanan dan lanskap untuk memberikan layanan ekosistem yang lebih baik seperti habitat yang lebih kaya bagi hewan. Namun, hanya sedikit penelitian yang secara sistematis menilai efektivitasnya.
Sebuah tim peneliti dari College of Urban and Environmental Sciences di bawah Universitas Peking menghimpun kumpulan data global tentang penanaman multispesies di sejumlah hutan dengan 243 spesies pohon dari 255 lokasi.
Mereka menemukan bahwa rata-rata tinggi pohon, diameter setinggi dada, dan biomassa di atas permukaan tanah di lokasi multispesies masing-masing tercatat 5,4, 6,8, dan 25,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di lokasi monokultur.
Efek positifnya terutama adalah hasil dari komplementaritas interspesifik dan dimodulasi oleh perbedaan dalam masa hidup daun, umur tegakan, kerapatan tanam, dan suhu, kata makalah tersebut.
Makalah itu memaparkan bahwa peningkatan hasil panen dari penanaman multispesies mencapai maksimum saat umur tegakan sekitar 25 tahun dan kerapatan tanam antara 2.500 dan 4.100 pohon per hektare.
Hasil penelitian ini memiliki berbagai implikasi untuk merancang strategi aforestasi dan reboisasi serta memberikan referensi untuk restorasi hutan global, sebut makalah itu. [Xinhua]