Keempat astronaut tersebut akan berada di ISS selama beberapa bulan untuk melakukan penelitian ilmiah baru di berbagai bidang, seperti sains material, teknologi kesehatan, dan ilmu tanaman untuk mempersiapkan eksplorasi manusia di luar orbit rendah Bumi sekaligus memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi, papar NASA.
WASHINGTON, Perusahaan antariksa swasta Amerika Serikat (AS), SpaceX, meluncurkan kru internasional yang terdiri dari empat astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada Rabu (27/4) pagi waktu setempat, yang merupakan misi rotasi kru komersial keempat untuk NASA.
Wahana peluncur SpaceX, yang terdiri dari roket Falcon 9 dua tahap dengan kapsul Crew Dragon, lepas landas bersama awaknya pada Rabu pukul 03.52 EDT (14.52 WIB) dari Kennedy Space Center NASA di Florida.
Wahana luar angkasa Dragon, yang dijuluki Freedom oleh awak misi tersebut, dijadwalkan melakukan penambatan (docking) ke ISS pada Rabu pukul 20.15 EDT atau Kamis (28/4) pukul 07.15 WIB.
Penerbangan Crew-4 membawa tiga astronaut NASA yakni Komandan Misi Kjell Lindgren, Pilot Bob Hines, dan Spesialis Misi Jessica Watkins, dan satu astronaut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency), Spesialis Misi Samantha Cristoforetti.
Keempat astronaut tersebut akan berada di ISS selama beberapa bulan untuk melakukan penelitian ilmiah baru di berbagai bidang, seperti sains material, teknologi kesehatan, dan ilmu tanaman untuk mempersiapkan eksplorasi manusia di luar orbit rendah Bumi sekaligus memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi, tutur NASA.
“Di dalam stasiun (luar angkasa) tersebut, Kjell, Bob, Jessica, dan Samantha akan melakukan penyelidikan riset yang akan membantu NASA mempersiapkan masa tinggal yang lebih lama di Bulan, dan nantinya juga di Mars,” kata Administrator NASA Bill Nelson.
“Peluncuran Crew-4, kurang dari dua hari setelah kembalinya misi swasta pertama ke ISS, menunjukkan semangat dan keberhasilan Commercial Crew Program dalam membantu memaksimalkan penggunaan orbit rendah Bumi untuk tahun-tahun mendatang, menguji teknologi yang kita butuhkan untuk program Artemis dan lainnya,” kata Kathryn Lueders, associate administratoruntuk Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA.
Misi rotasi awak komersial reguler dan berdurasi panjang memungkinkan NASA untuk melanjutkan penelitian penting dan investigasi teknologi yang dilakukan di dalam stasiun luar angkasa, kata badan tersebut.
Penelitian semacam itu bermanfaat bagi umat manusia di Bumi dan meletakkan dasar untuk eksplorasi Bulan dan Mars di masa depan, dimulai dengan misi Artemis badan tersebut, yang akan menjadi pendaratan wanita dan orang kulit berwarna pertama di permukaan Bulan, demikian menurut NASA. [Xinhua]