WASHINGTON – Superkomputer Jepang “Fugaku” menduduki posisi teratas pada edisi terbaru daftar superkomputer Top500, sementara China masih memimpin dalam hal jumlah superkomputer di daftar Top500.
Hasil Linpack Kinerja Tinggi Fugaku mencapai 442 petaflops atau kuadriliun kalkulasi per detik, tiga kali lebih baik dari sistem “Summit” buatan Amerika Serikat (AS) yang duduk di peringkat kedua, menurut rilis peringkat terbaru itu pada Senin (28/6).
Performa puncak Fugaku berada di atas exaflop. Pencapaian seperti itu mendorong sejumlah kalangan memperkenalkan mesin ini sebagai superkomputer “Exascale” pertama, katanya.
“Summit” merupakan superkomputer buatan IBM yang digunakan di Oak Ridge National Laboratory di Negara Bagian Tennessee, AS. Mesin itu masih menjadi superkomputer tercepat di Negeri Paman Sam.
Di peringkat ketiga adalah “Sierra”, sebuah sistem yang digunakan di Lawrence Livermore National Laboratory di Negara Bagian California, AS.
Superkomputer China “Sunway TaihuLight” menempati urutan keempat dalam daftar Top500. Nomor lima ditempati sistem “Perlmutter” di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, AS, yang merupakan satu-satunya pendatang baru di Top10.
China masih mendominasi daftar itu dalam hal jumlah sistem, mengklaim 188 superkomputer dalam daftar itu. AS berada di posisi kedua dengan 122 sistem, dan Jepang di posisi ketiga dengan 34.
Pabrikan-pabrikan China mendominasi daftar tersebut dalam hal jumlah instalasi, dengan Lenovo dan Inspur menduduki dua teratas, dan Sugon berdiri di posisi keempat. Superkomputer yang dipasang oleh ketiga vendor China itu mencakup 281 dalam sistem Top500 tersebut.
Daftar Top500 itu disusun oleh Erich Strohmaier dan Horst Simon dari Lawrence Berkeley National Laboratory, Jack Dongarra dari Universitas Tennessee, dan Martin Meuer dari ISC Group di Jerman. [Xinhua]