CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison memperingatkan bahwa membuka perbatasan negara terlalu dini dapat menyebabkan gelombang masuk kasus virus corona.
Dikatakan Morrison, vaksin COVID-19 bukanlah “peluru perak” atau senjata ampuh untuk masalah pelik ini, dan warga Australia akan perlu bersiap menghadapi lebih “banyak” kasus lagi jika pembatasan perbatasan yang ketat dicabut.
Perbatasan Australia ditutup pada Maret 2020, dan semua penduduk serta warga negara yang kembali ke Negeri Kanguru itu dari luar negeri harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel.
“Jika kita mencabut pembatasan perbatasan dan orang-orang datang, maka Anda akan melihat jumlah kasus meningkat dan warga Australia akan harus terbiasa melihat 1.000 atau lebih kasus dalam sepekan,” kata Morrison kepada radio Nine Entertainment.
“Memang benar populasi kita yang paling rentan akan divaksinasi, tetapi saya rasa orang Australia … tidak akan (mau) menerima pembatasan dan penutupan dan penutupan perbatasan dan semua hal itu lagi.”
Namun demikian, sebelumnya pada Kamis (15/4) Morrison mengatakan dalam sebuah forum komunitas di Australia Barat bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan warga Australia yang telah divaksinasi bepergian keluar negeri untuk “tujuan penting” seperti pekerjaan, keperluan medis, atau pemakaman.
Mereka kemudian akan diizinkan menjalani karantina di rumah sekembalinya ke Australia.
“Saya pikir target pertama adalah memungkinkan warga Australia yang telah divaksinasi untuk dapat bergerak dan bepergian, terutama untuk tujuan-tujuan penting,” kata Morrison.
“Ini akan memungkinkan warga Australia untuk, mula-mula, bisa bepergian untuk tujuan bisnis dan hal-hal semacam itu. Namun pada akhirnya jika dirasa berhasil dalam jangka waktu tertentu dan data menunjukkan bahwa karantina di rumah tidak menciptakan risiko tambahan dan peningkatan, maka kita kemudian dapat melakukan hal lain yang lebih signifikan. Begitulah cara kita melanjutkan ke langkah berikutnya.”
“Langkah itu akan memerlukan vaksinasi dan saya pikir ini akan menjadi insentif penting,” imbuhnya. [Xinhua]