OTTAWA – Ontario, provinsi terpadat di Kanada, mengumumkan bahwa semua sekolah akan tetap ditutup untuk kegiatan pembelajaran tatap muka sampai batas waktu yang belum ditentukan menyusul jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat di provinsi itu.
Ontario, dengan populasi 14 juta jiwa, saat ini memberlakukan perintah tetap di rumah (stay-at-home) di seluruh provinsi tersebut guna membendung penyebaran COVID-19 dan variannya.
Perintah tersebut, yang berlaku sebulan mulai Kamis (8/4) pekan lalu, mengarahkan penutupan semua bisnis nonesensial dan mengharuskan warga tetap berada di rumah kecuali untuk keperluan penting.
“Kami akan terus memantau data, jumlah kasus, kapasitas rumah sakit, dan penerimaan ICU untuk menentukan kapan kami bisa mengembalikan kegiatan belajar ke ruang kelas,” kata Kepala Pemerintahan Ontario Doug Ford saat jumpa pers pada Senin (12/4) sore waktu setempat.
Pengumuman itu muncul setelah provinsi tersebut mencatatkan rekor baru kasus COVID-19 dan tingkat penerimaan di unit perawatan intensif.
Untuk hari kedua berturut-turut, Ontario melaporkan lebih dari 4.400 kasus baru COVID-19 pada Senin, dengan jumlah pasien penyakit tersebut di ICU terus meningkat.
Saat ini terdapat 1.646 pasien di rumah sakit dengan diagnosis COVID-19 dan setidaknya 619 di antaranya dirawat di ICU.
“Saya hanya ingin membuka kembali sekolah secepat mungkin. Tapi saat ini kita semua perlu bekerja sama untuk mengendalikan penyebaran virus di kalangan masyarakat,” tambah Ford.
Kepala Petugas Medis Ontario David Williams mengatakan lonjakan kasus COVID-19 di provinsi itu dipengaruhi oleh pertemuan dalam jumlah besar pada akhir pekan Paskah lalu.
“Kami tidak yakin angka-angka ini akan menunjukkan penurunan yang memuaskan selama beberapa hari mendatang mengingat dampak akhir pekan Paskah dan kami ingin mendalami hal ini sebelum membuat keputusan lebih lanjut,” ujar Williams. “Penutupan (sekolah) yang diperpanjang saat ini tidak hanya bijak, tetapi juga diperlukan.”
Sejauh ini, Ontario melaporkan total 391.009 kasus COVID-19 sejak awal pandemi. Jumlah itu termasuk 348.684 pasien yang sembuh dan 7.567 kematian.
Penularan COVID-19 pada orang dewasa yang lebih muda, lebih aktif bepergian, dan lebih terhubung secara sosial terus menjadi risiko untuk penyebaran di kelompok populasi dan lingkungan berisiko tinggi, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Kanada pada Senin.
Per 11 April, total 33.133 kasus varian yang menjadi perhatian telah dilaporkan di seluruh Kanada, termasuk 31.567 kasus varian B.1.1.7, 1.212 kasus P.1, dan 354 kasus varian B.1.351. Sementara itu, varian B.1.1.7, yang telah dideteksi di semua provinsi dan dua teritori, terus menjadi penyebab sebagian besar varian yang menjadi perhatian di Kanada dan kemungkinan telah menggantikan virus awal di beberapa daerah, menurut badan tersebut.
Hingga Senin sore waktu setempat, Kanada melaporkan total 1.066.591 kasus COVID-19, termasuk 23.333 kematian dan 967.394 kesembuhan, papar saluran berita CTV. [Xinhua]