RAMALLAH – Seorang pejabat senior Palestina pada Minggu (15/8) mengumumkan bahwa 70 persen dari kasus aktif COVID-19 di wilayah Palestina merupakan varian Delta.
Palestina mungkin telah memasuki gelombang keempat penyakit tersebut karena lebih banyak jumlah infeksi dan rawat inap tercatat setiap harinya, ujar Wesam Sbaihat, pejabat yang bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 di Kementerian Kesehatan Palestina, kepada stasiun radio resmi Palestina, Voice of Palestine. Sementara itu, terdapat peningkatan yang nyata dalam upaya vaksinasi menyusul keputusan pemerintah Palestina untuk mewajibkan vaksinasi bagi pegawai negeri dan swasta, tambah Sbaihat.
Pada Minggu, Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila dalam sebuah konferensi pers di Kota Ramallah, Tepi Barat, mengatakan bahwa dirinya memperkirakan penyebaran sosial varian Delta bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru di wilayah Palestina.
Pemerintah Palestina belum memutuskan untuk menutup kota dan sekolah di Tepi Barat, kata Al-Kaila, seraya mengatakan bahwa 82 persen guru sekolah telah divaksinasi. Satu kematian, 377 infeksi baru, dan 126 kasus pulih COVID-19 dilaporkan di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu.
Kementerian tersebut juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa sejauh ini, 637.963 orang telah divaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk 428.257 orang yang telah menerima dosis kedua vaksin. [Xinhua]